Warga Kaki Gunung Arjuno Diungsikan Akibat Angin Puting Beliung
Sejumlah ambulans terdengar membunyikan sirine berlalu lalang di sepanjang jalan tunggal menuju Kota Batu. Petugas mengatur lalu lintas dan menyiapkan kebutuhan pengungsi.
Ribuan warga desa di kaki Gunung Arjuno di Kota Batu diungsikan akibat angin puting beliung yang terjadi terus menerus sepanjang hari. Warga Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu diungsikan menyusul angin membawa debu dan material yang tidak juga berhenti.
Para pengungsi menempati sejumlah lokasi di antaranya Balai Desa Punten, Kantor BPBD, Balai Desa Sidomulyo, Balai Desa Sisir, Rumah Dinas Walikota dan GOR Ganesha Kota Batu dan lain-lain. Hingga pukul 21.00 WIB, warga masih terus berdatangan dan dievakuasi.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
Sejumlah ambulans terdengar membunyikan sirine berlalu lalang di sepanjang jalan tunggal menuju Kota Batu. Petugas mengatur lalu lintas dan menyiapkan kebutuhan pengungsi.
Kepala BPBD Kota Batu, Sasmito mengatakan, jumlah pengungsi yang terdata hingga sekarang sekitar 950 jiwa. Namun hampir keseluruhan warga desa Sumber Brantas meninggalkan desa tersebut untuk mencari tempat aman.
"Yang masuk ke pengungsian kami sekitar 950 jiwa. Tapi jumlah pengungsi yang keluar dari sana hampir 80 persen (dari sekitar jumlah penduduk 2.500 jiwa). Ada yang langsung ke posko, ke rumah saudara, ke posko kemudian diambil saudaranya," kata Sasmito di lokasi pengungsian di Kantor BPBD Kota Batu, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Minggu (20/10) malam.
Pengungsi tiba sejak siang dan terus berdatangan hingga saat ini. Kondisi angin yang tidak juga surut membuat warga harus diungsikan. Aktivitas masyarakat dalam kondisi lumpuh akibat angin berdebu tebal yang berterbangan. PLN dan air juga dalam kondisi mati.
"Kalau parahnya kami belum melakukan kajian, tetapi lumpuh total, lampu mati, tidak berfungsi, masyarakat tidak bisa memasak, air tidak bisa mengalir, PLN mati, sehingga lebih aman masyarakat kita tarik untuk mengungsi," katanya.
BPBD melakukan penanganan darurat guna menyelamatkan masyarakat terdampak, sebelum dilakukan kajian lebih lanjut. Secara darurat disediakan kebutuhan dasar berupa makan, minum dan pakaian bagi warga yang tidak sempat membawa ganti. Selain itu juga dibuka dapur umum untuk mendukung kebutuhan sementara.
"Tempat tinggal dulu terpenting, seperti alas, tenda dan MCK kami sedang upayakan. Kebutuhan air bersih, makan kami sediakan dapur umum untuk Tagana yang nantinya didistribusikan," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat pohon tumbang. Korban tertimpa pohon di Desa Gunungsari. Sementara beberapa orang juga mengalami luka ringan dan sakit gangguan pernafasan.
"Karena di sana itu tanahnya gembur, musim kemarau, angin pun membawa debu. Debu tersebut menutup desa, sehingga aktivitas di sana lumpuh," tegasnya.
Sementara Suliyani, salah satu pengungsi menceritakan kalau rumahnya mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. Angin terjadi sejak Sabtu dan terjadi secara terus-menerus hingga saat ini.
"Parah banget kena angin, sejak tadi malam. kenceng banget. Habis, gentingnya berjatuhan. Nggak bisa ditempati, gentingnya sudah hancur," katanya.
Suliani yang tinggal di Dusun Lemah Putih, Desa Sumber Brantas menggambarkan angin berwarna kecoklatan yang memenuhi jalanan dan halaman rumah. Angin berhenti sejenak, tetapi kemudian datang kembali dengan debu dan pasir yang tebal.
Debu dan pasir yang terbawa angin membuat mata pedih bahkan dapat menimbulkan luka.
Suliyani mengungsi bersama tujuh orang keluarganya sejak pukul 16.00 WIB menempati tenda BPBD Kota Batu. Sementara fasilitas dirasakan cukup dengan kondisi seadanya dan berharap dapat segera kembali.
Baca juga:
Ribuan Warga Kaki Gunung Arjuno di Batu Diungsikan Akibat Angin Puting Beliung
Tertimpa Pohon Tumbang, PNS di Cianjur Terluka
Kubah Masjid Terbang dan 20 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bogor
Trump Main Golf Di Saat Badai Dorian Menuju Amerika
Angin Puting Beliung Terjang Solok Selatan, 79 Rumah Rusak
Puting Beliung Terjang 3 Kecamatan di Asahan, Sejumlah Rumah Rusak
Puting Beliung Rusak 32 Rumah di Deli Serdang