Warga korban keracunan nasi bungkus upacara Melasti jadi 124 orang
Warga korban keracunan nasi bungkus upacara Melasti jadi 124 orang. Dari informasi diterima merdeka.com, hingga kini sudah mencapai lebih dari 100 orang dilarikan ke RSUD Badung dan beberapa ada yang juga di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Korban keracunan nasi bungkus di Mengwi, Badung, Bali, usai melaksanakan upacara Melasti jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Badung warga yang keracunan tersebut jumlahnya tercatat 124 orang.
Dari informasi diterima merdeka.com, hingga kini sudah mencapai lebih dari 100 orang dilarikan ke RSUD Badung dan beberapa ada yang juga di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Badung, Elly Swandewi Murti mengatakan, jumlah awal sebelumnya ada 80 orang. Namun setelah didata semua ada 124 jiwa.
"Yang terkena ini ada 124 orang. Mereka tadi ada yang dirawat di RSUD Badung, Pukesmas Mengwi 2 dan 1 selain itu juga ada posko," kata Elly, Sabtu (25/3).
Dia menjelaskan, korban yang dirawat di RSUD Badung ada 62 orang. Kemudian di Pukesmas Mengwi 2 ada 3 korban. Lalu di Pukesmas Mengwi 1 ada 4 orang yang dirawat. Dan di posko ada 55 orang.
Dikabarkan sebelumnya ratusan orang tersebut merupakan warga Banjar Tambak Sari dan Banjar Muncun Desa Kapal, Mengwi, Badung.
Peristiwa itu bermula saat usai upacara melasti di Pantai Munggu, para korban memakan nasi paya. Di mana isi nasi tersebut ada telur, ayam, mie, tempe kering, kacang dan sambal.
Kuat dugaan warga keracunan nasi bungkus yang dibagikan pihak panitia upaca Melasti Banjar Tambak Sari. Saat ini sisa nasi bungkus telah diambil sampel untuk dilakukan penelitian lab pihak BPOM Bali.
Baca juga:
Tebar racun buat kambing, NH diamuk warga & motor dibakar
Ini penyebab 132 warga Purbalingga keracunan ayam bakar balado
26 Buruh gudang di Bekasi keracunan usai makan telur balado & sambal
20 Korban keracunan ayam bakar masih dirawat intensif
78 Warga Purbalingga keracunan ayam bakar
Polisi uji lab ayam balado bikin warga di Purbalingga keracunan
Korban keracunan olahan ayam di Purbalingga bertambah, ada 93 orang
-
Di mana Tukad Badung berada? Selain ingin mencari oleh-oleh atau menikmati aneka bangunan tua era kolonial, pengunjung juga bisa mendatangi bantaran Tukad Badung, tepatnya di Seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
-
Kenapa aturan di Baduy Dalam sangat ketat? Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
-
Siapa yang dimakamkan di Makam Kembang Kuning? Kompleks makam ini sebelumnya diperuntukkan untuk warga negara Belanda , termasuk Eropa. Pada perkembangannya, makam ini diperuntukkan bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik. Korban yang terdiri dari warga sipil maupun tentara Kerajaan Hindia Belanda dan Brigade Marinir Hindia Belanda dimakamkan di pemakaman di Surabaya.