Warga sebut anggota Gafatar DIY memang tidak pernah salat
Markas DPD Gafatar Yogyakarta di Sleman sudah enam bulan tutup. Kabarnya pindah ke Kotagede.
Markas Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) DIY di kompleks Taman Kuliner Condongcatur, Sleman, sudah tidak bergeliat sejak enam bulan lalu. Bahkan orang-orang di sekitarnya mengakui kalau para anggota Gafatar yang memang muslim itu tidak pernah salat.
Menurut pengakuan Santi, pemilik kios di sebelah markas Gafatar DIY, selama ini tidak ada hal aneh dilakukan para anggota Gafatar. Mereka bersosialisasi seperti biasa. Hanya saja, lanjut dia, mereka tidak melakukan salat seperti muslim kebanyakan.
"Yang jaga itu namanya Deli dan Aditya. Itu jadi koperasi sembako, tapi sering juga ada kegiatan ramai di sini. Saya sering ngobrol sama mereka, mereka memang bilang enggak salat," kata Santi kepada merdeka.com, Senin (11/1).
Saat merdeka.com mendatangi markas berada di Kios K-67 itu kondisinya sudah kosong. "Sudah enam bulan lalu, pertengahan 2015 mereka sudah tidak di sini," ujar Santi.
Sepengetahuan Santi, Deli yang menjaga koperasi sekaligus markas Gafatar DIY merupakan seorang Purnawirawan TNI AD berpangkat Letnan Kolonel. Sementara suaminya, Aditya, merupakan pejabat di Kalimantan.
"Saya enggak tahu pastinya tinggal di mana, tapi dulu acara pernikahan mereka saya diundang, tapi tidak di rumah mereka," ujar Santi.
Informasi diterima Santi, markas Gafatar DIY kabarnya pindah ke Kotagede.
"Katanya sih di Kotagede, tapi enggak tahu juga pastinya. Itu saja yang saya tahu," tutup Santi.