Warga Sebut Samarinda Tidak Layak Huni Gara-Gara Banjir Semakin Parah
Warga Samarinda mengeluhkan banjir yang semakin meluas dan kian parah. Sedikitnya ada 32 ruas jalan yang terendam banjir imbas hujan deras tiga jam sejak pukul 07.30 WITA pagi ini tadi. Termasuk permukiman serta bangunan sekolah. Bahkan hingga jalan akses masuk Bandara APT Pranoto.
Warga Samarinda mengeluhkan banjir yang semakin meluas dan kian parah. Sedikitnya ada 32 ruas jalan yang terendam banjir imbas hujan deras tiga jam sejak pukul 07.30 WITA pagi ini tadi. Termasuk permukiman serta bangunan sekolah. Bahkan hingga jalan akses masuk Bandara APT Pranoto.
"Samarinda ini sudah tidak layak huni," kata Noor Rahmad (40), karyawan kantor swasta di Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda kepada merdeka.com, Senin (18/10).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
Rahmad menerangkan, sebagian ruas Jalan Pangeran Suryanata yang diterjang banjir menyisakan lumpur kering. "Jadinya debu campur pasir. Begitu kalau habis banjir," ujar Rahmad.
Rahmad juga menyoroti penanganan banjir pemerintah di ibu kota provinsi. "Urusan banjir ini tidak hanya soal sampah di parit, parit dangkal. Kalau di hulu saluran terus terjadi bukaan lahan," terang Rahmad.
Rahmad berpendapat, banjir mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalisir. Yang terjadi sekarang, banjir makin parah, makin meluas. "Analoginya begini, atap genteng bocor, tapi kita sibuk cari ember buat tampungan. Tapi kebocorannya tidak ditambal,"
"Jadi, penanganan banjir di hilir gencar tapi hulunya, sebab banjir tidak ditangani. Samarinda ini debu, banjir, komplet sudah. Belum lagi bicara aspal rusak karena sering kebanjiran. Nasib tinggal di kota tidak layak huni," terang Rahmad.
"Kurang apa lagi sudah kalau kita ini bangun image kota. Promokan kota ini yang baik tentang Samarinda. Tapi tidak diimbangi dengan kondisi kotanya, pemerintah yang mengelola kota ini," ungkap warga Samarinda lainnya, Yunus (45).
Sementara BPBD Kaltim mengingatkan warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Itu bukan tanpa alasan. Sebab, ketinggian Tinggi Muka Air (TMA) Bendung Benanga naik signifikan hingga memasuki level kuning atau waspada di ketinggian 62 cm per pukul 16.33 WITA.
"Curah hujan tertinggi di Sungai Siring 214,5 mm. Tidak sedikit kawasan di utara Samarinda yang terendam banjir. Bermuara dan mengakibatkan TMA Benanga naik. Jadi waspadai 2-3 hari kedepan, ditambah dengan pasang sungai Mahakam yang berimbas ke SKM sehingga berpotensi besar meluap," kata petugas Pusdalops BPBD Kalimantan Timur Muriono dikonfirmasi merdeka.com terpisah.
Baca juga:
32 Ruas Jalan di Samarinda Dilanda Banjir, Akses Masuk Bandara Terendam
Banjir Bandang Terjang OKU, 140 Rumah Terendam dan 2 Jembatan Putus
Wagub DKI: Kami Senang Apabila Ada Masukan Konstruktif Terkait Penanganan Banjir
140 Rumah Terendam Banjir di Ogan Komering Ulu
Palembang Butuh 120 Kolam Retensi untuk Antisipasi Banjir
Pembuatan Sumur Resapan di Jakarta Baru 6.233 titik
120 Rumah Terdampak Banjir di Kota Padang Panjang Sumbar