Warga Sumba Barat Daya temukan mayat pria di padang rumput
Warga Sumba Barat Daya temukan mayat pria di padang rumput. Kondisi mayat saat ditemukan sangat mengenaskan.
Masyarakat kampung Mata Maroto, Desa Bondo Bela, Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, digegerkan penemuan jasad seorang pria di padang rumput, Sabtu (1/7). Pria yang diketahui bernama Kristian Bili (32) ini berasal dari kampung Letoleba, Desa Bondo Bela, Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya.
Kapolsek Wewewa Selatan Ipda Petrus Muda mengatakan, keterangan yang didapatkan dari masyarakat bahwa, korban Jumat (30/6) malam, pergi ke kampung Mata Kalae, Desa Weewula, untuk menonton acara saiso di salah satu rumah di kampung tersebut. Kondisi jenazah saat ditemukan warga sekitar sangat mengenaskan.
"Dari keterangan masyarakat sekitar bahwa korban tadi malam nonton acara saiso di rumahnya laki-laki Dapa Lida. Korban ditemukan pertama kali oleh Ina Ince dan langsung memberitahukan kepada keluarga korban," katanya.
Menurutnya, dilihat dari luka di tubuh korban, pelaku penyerangan lebih dari satu orang. "Tidak menutup kemungkinan, keluarga korban akan mencari tahu siapa pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap korban, dan akan menimbulkan gangguan kamtibmas di wilayah Kecamatan Wewewa Selatan," ujar Petrus.
Untuk kepentingan penyelidikan, jasad korban kemudian di evakuasi ke puskesmas Wewewa Selatan, guna dilakukan Visum et Repertum, dan selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga.
"Kita sarankan kepada keluarga korban agar tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas. Kami juga minta keluarga untuk sepenuhnya percayakan kepada kepolisian untuk mengungkapkan kasus ini," pungkasnya.
-
Dimana letak petilasan Dewi Maya Maya di Sumedang? Keberadaan petilasan sendiri bisa dilihat secara jelas saat melintasi kawasan Kampung Karamat. Posisinya persis berada di tengah jalan penghubung Cisitu dengan Waduk Jatigede, dan dipasangi pagar di sekelilingnya.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kenapa tradisi Kawin Tangkap dilakukan di Sumba Barat Daya? Motivasi yang melatarbelakangi tradisi ini pun beragam, seperti masalah ekonomi terlilit hutang, atau karena alasan kekerabatan. Masyarakat mengganggap, agar hubungan kekerabatan yang sudah terjalin tidak putus, diperlukan adanya perkawinan antara dua kebisu (suku).
-
Dimana Suku Mentawai berada? Suku Mentawai mendiami wilayah Sumatera tepatnya Kepulauan Mentawai yang terkenal memiliki kebudayaan nenek moyangnya yang begitu kental.
-
Bagaimana tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya dilakukan? Pelaksanaan kawin tangkap merupakan perkawinan yang terjadi tanpa persetujuan salah satu pihak.Tradisi ini terjadi bukan atas dasar cinta, tetapi karena kesepakatan antara orang tua laki-laki dan perempuan, tanpa sepengetahuan perempuan.
-
Apa yang istimewa dari Desa Adat Prai Ijing di Sumba Barat? Desa adat ini masih mempertahankan rumah tradisional. Macam rumah bambu dengan atap tinggi menjulang hingga 15 meter. Disebut juga Uma Bokulu.
Baca juga:
Hilang terseret ombak di Pulau Manuk, jasad Suheri ditemukan nelayan
Ayah dan anak kembar ditemukan tewas terapung di Pantai Ome Maluku
Empat hari tak pulang, paranormal 81 tahun tewas terapung di sungai
Pekerja underpass Mampang ditemukan tewas tergantung di kontrakannya
Tamu hotel ditemukan tak bernyawa di Cilacap
Mayat pria ditemukan mengapung di bawah jembatan Ulee Lheue
Seorang tamu hotel di Solo ditemukan tewas di atas ranjang