Warga Wadas Kontra Tambang Berterima Kasih Didatangi Ganjar
Salah satu warga Wadas, Mukti mengatakan, pihaknya berterima kasih karena Ganjar mau datang langsung ke desanya dan mendengarkan keluhan warga. Ia juga mengizinkan Ganjar untuk datang lagi dan menginap di rumah warga.
Warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo yang kontra dengan adanya penambangan batu andesit di desanya menyambut hangat kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Minggu (13/2/2022) siang. Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan itu ngobrol banyak dengan sejumlah warga.
Salah satu warga Wadas, Mukti mengatakan, pihaknya berterima kasih karena Ganjar mau datang langsung ke desanya dan mendengarkan keluhan warga. Ia juga mengizinkan Ganjar untuk datang lagi dan menginap di rumah warga. Ganjar memang meminta izin pada warga jika suatu hari ia menginap di desa tersebut untuk bisa berdialog lebih banyak lagi dengan warga.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dilakukan warga Desa Mliwis saat Nyadran? Ratusan warga di sana berkumpul dan makan bersama di area makam leluhur. (Foto: YouTube Liputan6) Tradisi berkumpul bersama itu sudah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur. Mereka berkumpul di kompleks dengan membawa berbagai jenis makanan seperti jajanan pasar, kuliner tradisional, hingga ingkung ayam jago yang dibawa menggunakan tenong, sebuah tempat makan yang terbuat dari anyaman bambu.
"Tentu kami mengizinkan, kalau pak Ganjar mau datang dan menginap di desa kami," ucapnya.
Artikel terkait Ganjar Pranowo juga bisa diakses di Liputan6.com
Mukti juga mengapresiasi Ganjar yang mau datang sendirian ke desanya untuk mendengarkan cerita dari warga. Ia juga mengapresiasi, Ganjar yang meminta maaf atas kejadian saat pengukuran tempo dulu.
"Kami senang, karena pak Ganjar mau datang sendiri, tanpa pengawalan dan mendengarkan cerita dari masyarakat secara langsung. Kami sebagai masyarakat, menjunjung tinggi dan menghormati itikad baik pak Ganjar. Kami memaafkan beliau, tapi dengan syarat mencabut izin penambangan," tandasnya.
Ganjar yang hadir di Desa Wadas pun mendengarkan dengan sabar berbagai keluh kesah warga yang kontra. Sejumlah warga menceritakan tentang peristiwa mencekam saat kisruh dengan aparat kepolisian pada Selasa (8/2) lalu.
Warga juga menyampaikan sejumlah alasan terkait penolakan penambangan di Desa Wadas. Mereka meminta Ganjar untuk mengevaluasi dan membatalkan Wadas sebagai lokasi penambangan.
Ganjar menerima masukan dan keluh kesah warga itu. Dirinya mengatakan, ada tiga hal yang akan ia kerjakan setelah pertemuan ini, pertama melakukan evaluasi teknis, kedua metode pendekatan dan ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik, apakah yang pro atau kontra.
"Dan yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung. Saya juga minta izin menginap di sini ternyata diizinkan," ucapnya.
Ia berterima kasih pada warga Wadas yang menerimanya dengan baik. Mereka juga mau menceritakan persoalannya secara langsung. "Mereka menceritakan secara terbuka, mereka sampaikan semuanya. Maka saya terima kasih karena mereka welcome," ucapnya.
Disinggung terkait apakah tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan hal itulah yang akan dibicarakan secara teknis.
"Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekedar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," pungkasnya.
Baca juga:
Ganjar Minta Pejabat Serius Tangani Wadas: Jangan Ada yang Main di Bendungan Bener
Ganjar Pranowo Temui Warga Kontra Penambang Wadas, Sampaikan Ini
Komnas HAM Minta Polda Jateng Sanksi Anggota yang Terbukti Lakukan Kekerasan di Wadas
Komnas HAM Temukan Kekerasan Aparat Membuat Warga Wadas Trauma
Polri Klaim Tak Ada Tindakan Kekerasan di Wadas: Masih Sesuai SOP
KSP Turun ke Desa Wadas Dengarkan Keluhan Warga Soal Konflik Lahan