Waspadai peredaran uang palsu, polisi razia jasa penukaran uang baru
Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota AKP Heru Purnomo mengatakan, razia ini digelar untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, terutama menjelang Lebaran. Karena setiap lebaran banyak masyarakat menukar uang pecahan baru untuk berbagi pada sanak saudaranya.
Satuan Sabhara Polres Mojokerto Kota merazia jasa penukaran uang pecahan baru yang disediakan oleh sejumlah orang di sepanjang jalan Ahmad Yani, Kota Mojokerto, Jatim, Rabu (7/6). Selain memeriksa uang pecahan baru yang ditawarkan, polisi juga meminta waspada terhadap oknum pengedar uang palsu.
Anggota Sabhara yang dipimpin langsung Kasat Sabhara AKP Heru Purnomo, mendatangi satu persatu orang yang menawarkan jasa penukaran uang pecahan baru. Uang itu diperiksa satu persatu keaslianya dengan diteliti dan diraba. Setelah dipastikan uang yang ditawarkan asli, mereka diperbolehnya menawarkan penukaran uang baru ke masyarakat yang lewat di jalan Ahmad Yani.
Kasat Sabhara Polres Mojokerto Kota AKP Heru Purnomo mengatakan, razia ini digelar untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, terutama menjelang Lebaran. Karena setiap lebaran banyak masyarakat menukar uang pecahan baru untuk berbagi pada sanak saudaranya.
"Jangan sampai momentum seperti ini dimanfaatkan oleh oknum atau pelaku peredaran uang palsu," katanya, Rabu (7/6).
Untuk mengantisipasi peredaran uang palsu, dia mengungkapkan, anggotanya terus melakukan patroli dan pengawasan terhadap jasa penukaran uang pecahan baru. Terutama yang dilakukan oleh orang pribadi.
"Kita terus melakukan pemantauan dan pengawasan. Termasuk terus sosialisasi pada para jasa penukaran uang pecahan baru dan masyarakat, kalau mengetahui ada hal yang mencurigakan supaya segera melapor ke polisi terdekat," jelasnya.
Sementara Riana (30), salah seorang jasa penukaran uang pecahan baru mengatakan, uang baru yang ditawarkan kepada masyarakat mulai pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000. Uang pecahan baru itu dikemas dalam plastik dengan jumlah Rp 100.000.
"Untuk penukaran uang baru ini, setiap Rp 100.000, ditukar seharga Rp 115.000. Yang Rp 15.000 ini untuk jasa kami," kata Riana.
Hal yang sama dikatakan Aris Siregar, setiap hari uang pecahan baru yang ditawarkan kadang laku, kadang tidak laku sama sekali. Menurutnya, biasanya penukaran uang baru ini ramai mulai H-5 Lebaran.
"Sekarang ini sepi, biasanya penukaran ramai mendekati Lebaran. Sehari penukaran bisa sampai Rp 2 juta rupiah," tutupnya.