Wiranto Disarankan Datang Saat Proses Pemadaman Karhutla Bukan Ketika Asap Habis
Pegiat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah merespons pernyataan Menko Polhukam Wiranto, yang menyebut kabut asap tidak separah pemberitaan media, saat dia berada di Riau. Menurut Walhi, kualitas udara tercemar kabut asap di Kalteng misalnya, tidak bisa disepelekan.
Pegiat Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Tengah merespons pernyataan Menko Polhukam Wiranto, yang menyebut kabut asap tidak separah pemberitaan media, saat dia berada di Riau. Menurut Walhi, kualitas udara tercemar kabut asap di Kalteng misalnya, tidak bisa disepelekan.
Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Dimas Hartono mengatakan, kualitas udara kota Palangka Raya di angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 300, hal ini menandakan cukup parah.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
"Bahkan beberapa hari lalu menyentuh angka 2.000. itu tidak bisa disepelekan," kata Dimas ditemui wartawan di Palangka Raya, Kamis (19/9).
Bahkan, lanjut Dimas, Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mengungkap 11 ribu warga Kalimantan Tengah terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). "Sebenarnya dari beberapa kementerian keluarkan data, KLHK juga. Konyol sekali kalau dia (Menko Polhukam Wiranto) nyatakan berita media berlebihan," sebut Dimas.
Diterangkan Dimas, data kementerian itu menunjukkan realita kualitas udara akibat kabut asap Karhutla tidak baik bahkan berbahaya. "Jangan dilihat hanya di satu titik saja. Seringlah beliau (Wiranto) baca yang dikeluarkan kementerian terkait imbas Karhutla," ungkap Dimas.
Sementara, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya Mardiansyah meminta, Wiranto tidak datang ke daerah terpapar asap, di saat kabut asap sudah mereda. "Kalau datang meninjau mestinya jauh hari. Ikut merasakan petugas padamkan Karhutla, di tengah kabut asap. Jangan datang ketika asap sudah habis," kata Mardiansyah.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto angkat bicara soal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), usai memantau kondisi Riau, Selasa (18/9), bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan jajaran kementerian dan lembaga lainnya. Dia menceritakan kondisi di Riau.
"Kemarin waktu kita di Riau, tidak separah yang diberitakan. Jarak pandang masih bisa, pesawat masih mendarat, masyarakat banyak yang belum pakai masker. Kita pun tidak pakai masker. Jarak pandang pada saat siang masih jelas, awan-awan terlihat," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu (18/9).
Baca juga:
Panglima TNI Sebut Penanganan Karhutla Efektif, Asap Mulai Kurang
Polda Kalbar Tangani 19 Kasus Kebakaran Lahan Libatkan Korporasi dan 53 Perorangan
Kebakaran Hanguskan Puncak Gunung Ile Mandiri Flores Timur
Kisah Bayi di Pekanbaru Meninggal Dunia Diduga Korban Asap
1 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Pembakaran Hutan Lindung di Flores Timur
Polisi Tangkap 1 Terduga Pembakar Lahan di Indragiri Hilir