Wisma Atlet Hampir Penuh, Pemerintah Akan Buka Tempat Isolasi Baru untuk Pasien Covid
Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya menyusul lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran 2021.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan membuka tempat isolasi baru untuk pasien yang terinfeksi Covid-19. Hal ini menyusul kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta yang sudah mencapai 90 persen.
"Tentunya diupayakan membuka tempat isolasi baru dengan adanya rumah sakit lapangan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Nadia Tarmisi kepada Liputan6.com, Kamis (24/6/2021).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya menyusul lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran 2021. Salah satunya, menambah kapasitas tempat tidur atau bed di rumah sakit untuk pasien Covid-19.
"(Penanganan) di hilir dengan menyiapkan layanan kesehatan, memastikan obat dan sarana lainnya mencukup. Termasuk menambah kapasitas temtpat tidur dan termasuk menjadi rumah sakit layanan covid sementara waktu," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga melakukan intervensi penanganan Covid-19 dari hulu dengan penguatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro mulai 22 Juni-5 Juli 2021. Misalnya, menerapkan 75 persen work from home atau bekerja dari rumah untuk daerah zona merah Covid-19.
"Pembatasan masyarakat betul-betul diterapkan sampai dentan 75-100 persen aktivitas masyarakat akan dikurangi," ucap Nadia.
Kemudian, pemerintah melakukan penguatan untuk testing, tracing (penelusuran) untuk mendeteksi masyarakat yang terpapar virus corona. Kemudian, treatment dengan cara menangani segera pasien yang memiliki gejala berat agar mengurangi risiko kematian.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan dilakukan juga seperti, pakai masker dan jaga jarak, mencuci tangan," tutur Nadia.
Sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya terus meningkat. Kondisi tersebut berimbas pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol M Arifin melaporkan, tingkat keterisian bed mencapai 90 persen pada Rabu (23/6/2021) pagi. Hal ini lantaran jumlah pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Lampu kuning nih, sudah 90%," ujar Arifin melalui pesan singkatnya, Rabu.
Data yang diterima Liputan6.com menunjukkan bahwa tempat tidur di RSDC Wisma Atlet yang sudah terpakai hingga pagi ini mencapai 90,22 persen. Sementara tempat tidur yang tersisa hanya 9,78 persen.
Arifin menyebut, dari 7.394 bed yang dimiliki RSDC Wisma Atlet, sebanyak 6.671 bed telah digunakan oleh pasien Covid-19. Dengan demikian, sisa bed yang dimiliki Wisma Atlet di Tower 4, 5, 6, dan 7 hanya 723 bed.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Lizsa Egeham