WNI yang Disandera Abu Sayyaf Tahun Lalu Akhirnya Dibebaskan
Samsul Saguni, WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, dibebaskan pada 15 Januari 2019 sekitar pukul 15.35 waktu setempat. Saat ini, Samsul masih berada di Filipina untuk pemeriksaan kesehatan.
Samsul Saguni, WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, dibebaskan pada 15 Januari 2019 sekitar pukul 15.35 waktu setempat. Saat ini, Samsul masih berada di Filipina untuk pemeriksaan kesehatan.
"Samsul Saguni saat ini masih berada di Pangkalan Militer Westmincom di Jolo, Filipina Selatan, guna pemeriksaan kesehatan dan menunggu diterbangkan ke Zamboanga City," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta seperti dikutip Antara, Rabu (16/1).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Setelah diserahterimakan kepada KBRI Manila, kata Iqbal, Samsul akan diproses pemulangannya ke Indonesia. Samsul diculik pada 11 September 2018 di perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia.
Seorang WNI lainnya yakni Usman Yunus yang diculik bersamaan dengan Samsul telah lebih dahulu bebas pada 7 Desember 2018. Beberapa waktu lalu, video Samsul yang menangis meminta tolong sempat tersebar luas di media sosial Malaysia dan menjadi perhatian.
Menurut Iqbal, video seperti itu seringkali dikirimkan penculik kepada keluarga sandera untuk memberikan tekanan psikologis agar keluarga segera memberi tebusan yang diminta.
Sejak 2016, sebanyak 36 WNI disandera di Filipina Selatan, 34 di antaranya sudah bebas, sementara dua WNI lainnya masih dalam upaya pembebasan.
Baca juga:
Ramai di Medsos, Polri Cek Kabar WNI Disandera Teroris Abu Sayyaf
1 WNI yang Disandera Kelompok Bersenjata Filipina Berhasil Dibebaskan
Abu Sayyaf ancam kembali culik pelaut, KJRI Tawau peringatkan WNI
Penculik dua nelayan WNI di Sabah minta tebusan Rp 14,4 miliar
Keluarga sempat marah pada pemerintah karena WNI sandera Abu Sayyaf lama dibebaskan
Ini alasan pemerintah Indonesia lama bebaskan sandera dari Abu Sayyaf