91 Pendukung Bamsoet Dicoret dari Kepanitiaan Munas Golkar
Satu per satu alasan Bambang Soesatyo mengakhiri 'gencatan senjata' dengan Airlangga Hartarto terungkap. Setelah pendukung tak dapat tempat di AKD DPR, rupanya para loyalisnya juga tak dapat tempat di kepanitiaan Munas Golkar awal Desember nanti.
Satu per satu alasan Bambang Soesatyo mengakhiri 'gencatan senjata' dengan Airlangga Hartarto terungkap. Setelah pendukung tak dapat tempat di AKD DPR, rupanya para loyalisnya juga tak dapat tempat di kepanitiaan Munas Golkar awal Desember nanti.
Ketua Tim Sukses Bamsoet, Ahmadi Noor Supit, mengungkapkan, hal itu yang menjadi kesepakatan Airlangga dan Bamsoet batal. Sebelumnya, keduanya sepakat 'cooling down' hingga akhirnya Bamsoet dapat kursi Ketua MPR.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ada persyaratan dari sebuah komitmen dilanggar, komitmen jadi tak berlaku, nggak boleh dong sepihak, harus dua-duanya gentle, kalo ada persyaratan persyaratannya harus dipenuhi dua-duanya," kata Ahmadi Noor Supit di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).
"Persyaratan yang diajukan BS (Bamsoet) tidak satupun yang dilaksanakan, itu adalah wanprestasilah kalau dalam bisnis," ucapnya.
AKD DPR dan Panitia Munas
Kemudian, Supit menyebut, ada kesepakatan dalam bentuk komitmen yang telah diajukan kubu Bamsoet kepada kubu Airlangga. Namun, persyaratan itu tidak dilaksanakan.
Salah satunya mengenai kepanitiaan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) untuk dilakukan secara bersama-sama dari kedua pendukung. Namun, ada 91 nama dari kubu Bamsoet yang dicoret dalam kepanitiaan sebagai Steering Committee (SC) dan/Organizing Committee (OC).
"Tapi semua itu dilanggar dengan cara-cara yang otoriter. Nah inilah yang membuat semua teman-teman yang merasa ditekan, masih ada tekan-menekan, masih ada seperti itu," katanya.
Supit juga mengonfirmasi adanya posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) sebagai salah satu syarat yang juga dilanggar kubu Airlangga. Yaitu kesepakatan anggota DPR yang sudah mengisi jabatan di AKD dijanjikan duduk kembali diposisi tersebut.
"Selain itu ada lagi, tapi saya secara moral tidak ingin membuka semuanya tetapi minimal itulah, hal-hal kecil saja seperti itu, fakta itu yang bisa dilihat dan dibuktikan," tandasnya.
(mdk/rnd)