4 Orang ini percaya diri jadi menteri Jokowi
Siapa calon menteri presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih terus menjadi tanda tanya publik.
Gonjang-ganjing siapa calon menteri presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih terus menjadi tanda tanya publik. Tak hanya politisi, masyarakat pun juga sudah mulai menebak-nebak siapa saja yang bakal digandeng Jokowi nantinya menjadi menteri.
Beberapa lembaga survei juga sudah kerap merilis dan mengira-ngira sosok yang dipilih dan disukai masyarakat untuk calon menteri. Padahal Jokowi sendiri terlihat selalu cuek dengan polling-polling itu. Dia pun tetap enggan membeberkan bocorannya dan menegaskan akan mengumumkan menteri yang dipilihnya pada pertengahan Oktober.
Kemarin Jokowi hanya mau membeberkan beberapa syarat-syarat penting untuk calon menterinya kelak. Salah satunya adalah, calon menteri tersebut harus berkompeten di bidangnya.
"Kompetensi, integritas, kemampuan managerial leadership yang kuat," kata Jokowi di rest area Ciawi, sebelum mengadakan pertemuan tertutup di Puncak, Minggu (14/9).
Jokowi menambahkan, dalam memilih menteri, dirinya tidak hanya fokus mencari nama di kota besar. Dalam komposisi kabinetnya, akan ada perwakilan putra daerah.
"Kalau semua daerah minta itu bearti ada 500. Kalau kabupaten minta ada 500 orang. Kalau provinsi ada 34."
Dari beberapa sosok-sosok yang sudah mencuat ke permukaan, beberapa di antaranya sudah terlihat pede jika nanti memang terpilih menjadi menteri di dalam kabinet Jokowi. Siapa saja mereka?
Berikut beberapa orang yang mengaku siap menjadi menteri Jokowi seperti dirangkum merdeka.com, Jumat (19/9) pagi:
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Ribka Tjiptaning siap jadi Menteri Kesehatan
Politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua Komisi Kesehatan DPR Ribka Tjiptaning Proletariyati, berkomentar soal bursa menteri presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Dia menyatakan kesediaannya jika ditunjuk menjadi menteri kesehatan.
"Saya siap dicalonkan menjadi menteri kesehatan jika itu kehendak rakyat. Aspirasi kawan-kawan Pospera dan rakyat, saya diminta maju jadi menteri kesehatan," kata Ribka di Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Jalan Sukabumi nomor 27 Menteng, Jakarta, Selasa (29/7).
Ribka menyatakan jika menjadi menteri kesehatan akan menjalankan UU kesehatan yang tak dijalankan di pemerintahan saat ini. Kesehatan adalah hak rakyat.
"Bedanya kita akan berkomitmen kepada UU Kesehatan dan konstitusi UUD 1945. Kita kembalikan kesehatan untuk rakyat," terang dia.
Din Syamsuddin bersedia jadi menteri apa saja
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan kesanggupannya menjadi menteri kabinet mendatang. Namun dengan satu syarat lembaga yang dipimpinnya saat ini, yakni Muhammadiyah memberikan izin.
"Belum ada permintaan, saya sanggup. Namun syaratnya, jika Muhammadiyah mengizinkan," ujar Din, di Solo, Kamis (21/8).
Namun demikian Din kembali menegaskan, hingga saat ini belum ada permintaan dari presiden terpilih. Menurutnya Muhammadiyah juga menyiapkan sejumlah kadernya jika diperlukan untuk mengisi kabinet terpilih mendatang.
"Kader Muhammadiyah siap. Semua bidang kita punya. Tapi itu hak prerogatif presiden dan wakil presiden," katanya.
Mengenai komposisi kabinet, Din setuju bila kabinet mendatang lebih ramping. Hal tersebut dimaksudkan agar bisa lebih berkonsentrasi dan bekerja secara maksimal.
"Saya setuju kabinet mendatang komposisinya ramping agar efektif dan bisa bekerja maksimal," pungkasnya.
Muhaimin Iskandar ngebet jadi Menteri Agama
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengincar posisi Menteri Agama dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK dengan mengusung Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Padahal Jokowi baru menyusun calon menteri-menterinya pada pertengahan September dan segera mengumumkannya pada pertengahan Oktober.
"Pak Muhaimin deal sejak awal Menag PKB, lebih lanjut tanya Muhaimin," kata Anggota Dewan Syuro PKB Ali Maschan Moesa kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/9).
Dia menegaskan, seperti biasanya menteri agama bakal diwakili oleh sosok yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU). Terlebih, tegas Ali Maschan, PKB memiliki basis massa NU yang juga turut berjuang dalam pemenangan Jokowi-JK.
"Menag biasanya basisnya NU," tegasnya.
Ali Maschan mengaku bila sejak awal PKB meminta kursi menteri agama. Namun demikian, sudah menjadi kewenangan penuh Jokowi sebagai presiden terpilih untuk menunjuk siapa yang bakal ditugaskan menjadi menteri agama.
"Dulu si Muhaimin bilang begitu, dulu diminta dan diiyakan, tapi sekarang tergantung Pak Jokowi, soalnya kan panglimanya PDIP," tandasnya.
Eva Kusuma Sundari stand by diangkat menteri
Nama Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari disebut sebagai salah satu kandidat kuat menteri di kabinet Jokowi-JK. Eva dikabarkan bakal menjabat sebagai Menteri Sosial.
Eva sendiri saat ini tak tahu menahu soal siapa saja yang akan ditunjuk jadi menteri oleh Jokowi-JK. Eva saat ini posisinya menunggu penunjukan menteri tersebut.
"Sebetulnya nama posisi stand by, menunggu, ada yang mengangkat nama, saya alhamdulillah," ujar Eva di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9).
Kalaupun memang benar nanti dirinya digadang menjadi menteri, Eva harus meminta izin terlebih dulu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kalau Mega tak mengizinkan, Eva mengaku tak akan mengambil kursi menteri tersebut.
"Kalau ada penugasan Bu Mega, kalau tidak saya tidak berangkat," imbuhnya.
Dikabarkan pula, bahwa jatah 16 kursi menteri dari parpol yang dialokasikan Jokowi-JK 5 di antaranya untuk PDIP. Eva meyakini, jumlah itu bisa saja bertambah nantinya untuk PDIP.
"Bisa bertambah mungkin jatah dari PDIP," pungkasnya.