4 Sindiran pedas Presiden PKS buat Jokowi
Anis mengklaim ideologi yang dianut koalisi pimpinan Merah Putih mengedepankan tradisi dan agama atau konservatif.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta kembali melontarkan sindiran pedas kepada kubu Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Dia mengklaim ideologi yang dianut koalisi pimpinan Prabowo Subianto lebih mengedepankan tradisi dan agama atau konservatif.
Anis menilai Jokowi menganut paham liberal. Sebab, lanjut Anis, Jokowi melakukan perubahan di berbagai sektor.
Tak hanya itu, beberapa sindiran juga dilontarkan Anis buat Jokowi. Berikut empat sindiran pedas Presiden PKS ke Jokowi yang dirangkum merdeka.com, Senin (22/9):
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menyatakan bahwa Jokowi memuji pencapaian PKB? Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB Maman Imanul Haq mengungkap isi pertemuan Jokowi dan dua menteri PKB itu.
Jokowi liberal
Presiden PKS, Anis Matta menyatakan Pilpres 2014 telah membelah partai politik menjadi dua kelompok yang berbeda. Anas menilai partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) pimpinan Prabowo Subianto memiliki pandangan ideologi yang berbeda dengan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya sampaikan ini di pimpinan partai Koalisi Merah Putih, ini pembelahan Amerika-Eropa. Konservatisme dan liberalisme. Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih yang konservatif tadi. Dan di sebelah sana (Jokowi) yang liberal. Ide dasarnya itu," kata Anis di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (21/9).
Kaum konservatif cenderung mempertahankan nilai-nilai yang ada berdasarkan agama dan tradisi. Sementara kaum liberal cenderung ingin melakukan perubahan-perubahan di berbagai sektor.
Tutupi leberalisme saat kampanye
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menyebut kubu Jokowi memiliki ideologi liberalisme. Namun, Anis mengatakan ideologi itu ditutupi saat kampanye lalu.
"Meskipun tidak kelihatan dalam kampanye kemarin kalau mereka membawa ideologi liberal. Tapi nyata sekali koalisinya sudah menyebabkan pembelahan ini," tutur Anis.
Kaum konservatif cenderung mempertahankan nilai-nilai yang ada berdasarkan agama dan tradisi. Sementara kaum liberal cenderung ingin melakukan perubahan-perubahan di berbagai sektor.
Tak izinkan kader PKS jadi menteri Jokowi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta tidak akan mengizinkan kadernya jadi menteri dari kabinet Presiden terpilih Jokowi. Anis menegaskan PKS bakal konsisten berada di luar pemerintahan.
"Enggak (diizinkan) dong," ujar Anis di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (21/9).
Konsisten di luar pemerintahan Jokowi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta menegaskan, saat ini adalah waktunya PKS untuk membuktikan komitmen yang sudah sejak awal disepakati yaitu berada di Koalisi Merah Putih. Anis mengajak kadernya untuk mencoba semua posisi politik dalam negeri agar semakin kaya pengalaman politik.
"Sekarang ini waktunya kita memberikan bukti tentang konsistensi. Kita alhamdulillah selama 10 tahun ini ada dalam koalisi pemerintahan sekarang kita ada di luar pemerintahan itu sesuatu yang biasa saja karena di dua-duanya toh kita bisa memberikan kontribusi bagi kehidupan bangsa kita. Jadi pengalaman ini harus kita coba semuanya," tutup Anis.