5 Perilaku memalukan anggota DPR yang baru dilantik
Mulai dari tak tahu hak dan kewajiban anggota DPR hingga tidak bayar makan di kantin DPR.
Rakyat berharap memiliki anggota DPR periode 2014-2019 yang kompeten dan mampu memperbaiki nasibnya. Namun rupanya banyak di antara anggota DPR baru itu belum sepenuhnya memahami aturan dan tugas mereka.
Bermacam perilaku memalukan ditunjukkan oleh beberapa anggota DPR tersebut. Mulai dari tak tahu hak dan kewajiban anggota DPR hingga tidak bayar makan di kantin DPR.
Semoga dengan seiring waktu dan pengalaman, perilaku itu bisa segera diubah menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi rakyat.
Berikut empat perilaku memalukan anggota DPR yang baru dilantik yang dihimpun merdeka.com, Jumat (2/10):
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Mengapa DPR memiliki hak angket? Tujuan dari hak angket ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pemerintah. Dengan adanya hak angket, DPR dapat memastikan bahwa kebijakan pemerintah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi anggota DPR? Setelah itu, ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI selama dua periode berturut-turut, yaitu periode 2004–2009 dan 2009–2014, melalui Partai Demokrat.
-
Siapa saja anggota DPRD Jateng yang dilantik bersamaan? Ayah dan anak secara bersamaan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2024-2029 terpilih yang dilantik pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Selasa. Mereka adalah Iskandar Zulkarnain (59) dan putranya, M Rizqi Iskandar Muda (22) yang merupakan kader Partai Gerindra yang sama-sama berasal dari Daerah Pemilihan Jateng 13.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Bagaimana cara Kaukus Air DPR RI berencana untuk menggerakan anggota DPR lainnya? “Jadi kita menggerakan semua parlemen. Kaukus ini sebenarnya sama tujuannya. Menggerakan semua anggota parlemen". "Ada 84 dapil di Indonesia ada 580 anggota di periode berikutnya akan mengawal, mudah-mudahan isu tentang air ini,” ujar legislator asal Bali tersebut.
Tak tahu hak dan kewajiban anggota DPR
Artis Anang Hermansyah terpilih menjadi anggota DPR setelah menjadi caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur IV. Anang langsung menjadi sorotan ketika tak mampu menjawab pertanyaan soal hak dan kewajiban anggota DPR.
Anang tak mampu menjawab pertanyaan itu ketika diwawancara oleh wartawan salah satu stasiun televisi swasta nasional saat gladi bersih, Senin (30/09). Video wawancara itu menyebar ke jejaring sosial, akibatnya politikus PAN itu dibully netizen.
Dalam video itu, Anang terlihat bingung dan tidak mampu menjawab pertanyaan tentang hak anggota DPR. Sepanjang wawancara Anang justru terus bertanya balik pada wartawan tersebut.
"Apa? Hak-hak apa? Kenapa itu? Apanya? Maksudnya?" kata Anang. Padahal, wartawan tersebut terus menjelaskan maksud dari pertanyaannya.
Netizen menilai Anang Hermansyah tidak pantas duduk di kursi dewan. Bahkan, beberapa akun Twitter menyatakan hal tersebut adalah hal yang sangat memalukan.
Tak tahu hak dan kewajiban, Krisna alasan ada di buku
Ternyata artis lain yang juga menjadi wajah baru di DPR RI, Krisna Mukti juga melakukan hal sama dengan Anang Hermansyah. Bedanya, politikus PKB tersebut sempat mengungkapkan bila hak-hak anggota DPR sudah ada di buku panduan. Tetapi, tetap saja dia tidak dapat menyebutkan hak-hak anggota dewan.
Untungnya, anggota DPR lain dari kalangan artis, Desy Ratnasari, bisa menyebutkan tiga hak anggota DPR, yakni hak angket, hak interpelasi, dan hak mengeluarkan pendapat. Setidaknya untuk saat ini, hal tersebut cukup untuk menyelamatkan wajah para publik figur yang ada di DPR RI.
Merokok di luar gedung saat pembacaan sumpah
Di tengah pembacaan sumpah anggota DPR periode 2014-2019, beberapa anggota dewan incumbent malah berada di luar ruang rapat paripurna I. Sekitar enam orang anggota DPR ini menyelinap keluar ruang sidang melalui pintu samping ruang sidang untuk merokok dan mengobrol satu sama lain.
Anggota DPR tersebut adalah Sekjen PPP, Romahurmuziy, dan Ahmad Fahrial, Arwani Thomafi, Hasrul Azwar, politisi Hanura, Sarifuddin Sudding serta beberapa orang lainnya.
Pelantikan anggota DPR/DPD ini diketahui baru dimulai sekira pukul 11.00 WIB, dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB. Pelantikan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan wakilnya, Boediono. Presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) juga hadir.
Beberapa tokoh lainnya yang ikut hadir yakni Ketua MK, Hamdan Zoelva, Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqe, Komisioner KPU, Arif Budiman, dan lainnya. Namun, anggota dewan tersebut kembali ke ruang rapat paripurna menjelang pembacaan sumpah anggota MPR.
Tak bayar makan di kantin
Baru dilantik hari ini, sejumlah anggota dewan sudah mulai unjuk gigi. Salah satu anggota pengamanan dalam (Pamdal) Gedung Parlemen mengaku sudah mendapatkan keluhan dari para anggota dewan yang baru.
"Udah mulai komplain. Lift lama, gedung banyak asap rokok," kata salah satu pamdal yang enggan disebutkan namanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Petugas Pamdal itu menambahkan, para anggota dewan yang baru dilantik, sejak pagi sudah membawa keluarganya untuk hadir dalam pelantikan anggota dewan hari ini.
"Dari jam 05.30 WIB udah pada kumpul, ada kali 20 orang (keluarga dari satu anggota dewan terpilih)," lanjutnya.
Tidak hanya di dalam gedung parlemen, keluhan juga terjadi di Pujasera, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Warung makan yang terletak tepat di belakang Gedung DPR.
Salah satu penjual makanan menyebutkan, ada sejumlah rombongan yang mengaku keluarga anggota DPR terpilih. Namun kenyataannya, setelah mereka memesan dan selesai menyantap semua hidangannya, justru tidak bayar.
"Habis makan langsung pergi, tak bayar, kita kan kesel," ketus salah satu penjual nasi di Warung Pujasera.
Merokok di ruang sidang
H Bahar Ngitung memang bukan anggota DPR namun dia menjadi wakil rakyat khusus daerah Sulawesi Tengah. Bahar menunjukkan perilaku yang tak layak untuk ditiru.
Dia dengan santai mengisap rokok eletrik yang mengeluarkan asap di ruang siang paripurna.
"Itu kok ngerokok di dalam ruang sidang paripurna, itu anggota DPD. Mengganggu yang lain dan tak etis," celetuk salah seorang di dalam ruangan sidang paripurna di Gedung DPD, Jakarta, Kamis (2/10).
Bahar terkesan cuek dan tanpa rasa beban bermasalah. Dia merokok dengan rokok elektrik berbentuk seperti pulpen. Bukan seperti rokok pada umumnya.