Ahli metafisika sebut Jokowi dan Gita Wirjawan pasangan ideal
"Tapi saya tidak mengatakan dia (Jokowi) presiden yang terbaik ya, bukan," ujarnya.
Tidak hanya di dalam survei presiden, nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo ( Jokowi ) ternyata keluar sebagai yang pemenang di antara calon presiden lain bila dilihat dari ilmu metafisika. Bahkan, mantan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan dinilai cocok sebagai pasangan duet Jokowi nanti.
Hal itu diungkapkan Arkand Bodhana Zeshaprajna, pria yang belasan tahun mempelajari metafisika. Menurutnya, nama Jokowi memiliki struktur yang baik. Namun bukan berarti mantan Wali Kota Surakarta itu menjadi presiden paling baik.
"Ya memang strukturnya baik ya. Tapi saya tidak mengatakan dia ( Jokowi ) presiden yang terbaik ya, bukan. Karen kalau mau dilihat detail-detail untuk suatu negara yang besar kita harus punya struktur yang lebih kuat lagi sebenarnya," kata Arkand kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (26/2) malam.
Namun, diakuinya, percobaan membuat susunan capres dan cawapres tersebut merupakan hal 'lucu-lucuan' Arkand bersama sebuah tim stasiun televisi untuk sebuah program acara talk show. Lantaran, dirinya ogah dianggap menjadi tim sukses salah satu capres.
"Cuma tadi itu seperti games lah, lucu-lucu. Ini permintaan tim (televisi) itu untuk mengombinasi nama-nama (capres dan cawapres) itu," jelasnya.
Terkait kecocokan antara Jokowi dan Gita, dirinya menjelaskan, bahwa keduanya memiliki poin terbaik di antara pasangan 'coba-coba' lainnya. Bahkan, ketika dicek memakai ilmunya, keduanya merupakan kombinasi terbaik.
"Kalau dari tim value yang dibentuk pasangan Jokowi dan Gita itu mendapat poin 1, dengan skala 0,1 sampai 1. Artinya itu kombinasi yang terbaik," ungkapnya.
Seperti diketahui, Arkand yang juga doktor University of Metaphysics International Los Angeles, California, Amerika Serikat itu tetap bersikukuh jika nama Nusantara adalah nama terbaik untuk pengganti nama Indonesia. Sebab, menurutnya, dalam struktur nama Nusantara tak mempunyai angka merah dan bisa membuat kehidupan yang semakin baik untuk orang-orang yang berada di dalamnya kelak.
Analisa Arkand juga bukan tanpa alasan, dia sudah membuat piranti lunak atau software untuk menganalisa hitungan-hitungan struktur nama yang baik.
Baca juga:
Konsultasi dengan Arkand, Butet Kartaredjasa ganti nama
Kalau tak ganti nama jadi Nusantara, Indonesia bisa hancur
Pakar metafisika sebut tahun 2020 puncak kehancuran Indonesia
Nama Republik Indonesia cocok diganti Viranegari Nusantara
Lima alasan Arkand Bodhana ganti nama Indonesia jadi Nusantara
-
Apa saja jenis kata ganti orang dalam bahasa Indonesia? Jenis kata ganti orang dibagi menjadi tiga yaitu kata ganti orang pertama, kata ganti orang kedua, dan kata ganti orang ketiga.
-
Apa yang dimaksud dengan kata ganti? Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menunjuk subyek atau obyek tanpa harus mengulang penyebutan namanya. Selain itu, kata ganti juga digunakan untuk menyebut benda atau orang tertentu yang disebut secara langsung sebelumnya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan kata pengantar biasanya ditulis? Kata pengantar biasanya ditulis dengan singkat dan jelas, agar pembaca dapat memahami topik yang dibahas dengan baik sebelum membaca isi makalah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).