Ahok-Djarot didukung santri, timses sebut wujud kebhinekaan bangsa
Aliansi Santri Peduli Demokrasi menyatakan dukungan di tengah dugaan penistaan agama terhadap calon petahana Basuki T Purnama (Ahok). Dukungan ini disambut baik tim pemenangan. Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetyo Edi Marsudi, menyebut dukungan itu menandakan kebhinekaan dimiliki bangsa Indonesia.
Aliansi Santri Peduli Demokrasi menyatakan dukungan di tengah dugaan penistaan agama terhadap calon petahana Basuki T Purnama (Ahok). Dukungan ini disambut baik tim pemenangan. Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetyo Edi Marsudi, menyebut dukungan itu menandakan kebhinekaan dimiliki bangsa Indonesia.
Deklarasi itu dilakukan di Rumah Lembang, digelar di Danau Lembang No 25-27, Menteng Jakarta Pusat. Atas dukungan itu, Pras berharap dukungan ini bisa membuka mata banyak pihak. Sehingga masyarakat bisa melihat permasalahan tengah menerpa Ahok secara luas.
"Bahwa harus dapat dibedakan pemerintahan dan agama. Ahok adalah administrator bukan imam. Tugasnya bereskan Jakarta," ujar Pras dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (14/10).
Dalam Pilgub DKI ini, kata politisi PDI Perjuangan itu, sekarang warga Jakarta sudah punya pilihan selain pasangan Ahok-Djarot. "Hayuk kan ada pilihan, ada Ahok-Djarot, Anies-Sandiaga, dan Agus-Sylvia," terangnya.
Selain Aliansi Santri Peduli Demokrasi, Forum pesantren di DKI tergabung dalam Forum Komunikasi Ukhwah Wathoniyah juga melakukan hal serupa. Mereka menyatakan dukungan kepada Ahok-Djarot.
Salah satu perwakilan forum komunikasi, Hilal Safari, menuturkan dukungan tersebut bukanlah karena faktor SARA. Melainkan memilih calon kompatibel untuk membangun DKI Jakarta.
"Kita di sini untuk mendukung calon yang kompatibel. Bukan karena unsur lain. Kami melihat larangan isu SARA di DKI, merupakan cara berpolitik yang berkualitas," ucap Hilal.
Dalam deklarasi diterima Tim Pemenangan Ahok-Djarot, dia memohon kepada seluruh elemen masyarakat tidak mencederai pelbagai nilai kebhinekaan. "Yang kedua, saling menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan demi menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan terakhir, Mengajak kepada seluru masyarakat Indonesia khususnya masyarakat DKI Jakarta agar menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani," ungkap Hilal.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Mohammad Ongen Sangaji, menyebut dukungan ini tanda demokrasi cerdas. Apalagi dirinya yang menerima langsung deklarasi tersebut.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dari forum Ukhwah Wathoniyah. Dengan ini, kita bisa memberikan pelajaran. Di mana para pesantren, yang hari ini bergabung dengan kita, menunjukan demokrasi yang cerdas, kita mengucapkan terima kasih," jelas Ongen.
Dia berharap, keharmonisan ini bisa menjaga demokrasi dan suasana politik DKI yang damai. "Mudah-mudahan, ini bisa kita jaga sampai Pilkada 2017. Dan memenangan demokrasi yang baik, dengan Ahok-Djarot," pungkas Ongen.