Ahok klaim sudah kantongi dana kampanye Rp 7,5 miliar
Ahok klaim sudah kantongi dana kampanye Rp 7,5 miliar. Ahok menerangkan, jika masyarakat menyumbang tak mengisi form donasi tersebut, maka dana yang masuk tidak diketahui asal usulnya. Demi menghindari tudingan negatif, maka dana transfer yang belum jelas akan diserahkan semuanya kepada negara.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, meluncurkan gerakan penggalangan dana. Penggalangan dana ini dengan sistem transfer ke rekening, tidak dipegang personal.
Ahok, sapaan Basuki, mengklaim dalam 10 hari terakhir setidaknya sudah ada Rp 7,5 miliar dana yang terkumpul. Dana tersebut tidak hanya dari sumbangan, ada juga atas keuntungan penjualan kaos dan biaya makan malam bersama dirinya.
"Saya enggak tahu kemarin udah kekumpul Rp 1 miliar. Tapi Teman Ahok belum lapor juga. Kan Teman Ahok buka rekening mesti lapor dia jual tiket penghasilnya harus lapor. Kemarin jual baju dapat Rp 3 miliar lebih, jual tiket untuk makan udah Rp 2,5 miliar. Malam ini ada 40 orang lagi, dia jual tiket. Kalau 25 juta berarti dapat Rp 1 miliar juga," katanya di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11).
Ahok mengungkapkan, target tim pemenangannya adalah mengumpulkan dana kampanye sebanyak Rp 50 miliar. Walaupun belum mengetahui secara pasti berapa dana yang terkumpul, dia meminta masyarakat yang menyumbang untuk tetap mengikuti mekanisme penyerahan dana.
"Kalau buat inikan kalian mengisi form pernyataan sumbangan. Karena kalau tanpa mengisi itu uang masuk enggak bisa kami pergunakan, akan diambil buat negara. Semua orang wajib isi form," terangnya.
Ahok menerangkan, jika masyarakat menyumbang tak mengisi form donasi tersebut, maka dana yang masuk tidak diketahui asal usulnya. Demi menghindari tudingan negatif, maka dana transfer yang belum jelas akan diserahkan semuanya kepada negara.
"Kan jangan-jangan uang yang masuk kami gak bisa pakai. Kalau nyumbang enggak isi form. Kalau isi buat apa? Masyarakat kan perlu diajarin juga," tutupnya.
Baca juga:
Elektabilitas merosot versi LSI, Ahok bilang 'dari dulu dia begitu'
Polemik Al Maidah bikin elektabilitas Ahok makin terjun bebas
Ini alasan Ahok batal blusukan di Kebun Jeruk
Djarot tabur bunga saat ziarah ke makam Bung Karno
LSI: Mayoritas muslim nilai polemik Al Maidah Ahok sebuah kesalahan
Nostalgia masa kuliah, Djarot nikmati Soto Lombok di Malang
Ahok ngaku tak pernah promosi pilih nomor 2 saat kampanye
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.