Ahok soal serangan dua paslon di debat: Biasa saja!
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan serangan dari dua pesaingnya dalam debat terbuka kedua di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Bahkan, keduanya saling melempar pertanyaan untuk mengkritik pasangan petahana ini.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mendapatkan serangan dari dua pesaingnya dalam debat terbuka kedua di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Bahkan, keduanya saling melempar pertanyaan untuk mengkritik pasangan petahana ini.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini ternyata memiliki pandangan berbeda. Sebab dia merasa hal tersebut biasa saja dan wajar untuk dilakukan dalam adu gagasan visi dan misi tersebut.
"Aku enggak merasa diserang biasa saja. Hanya lebih lama," katanya di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengikuti debat bersama dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Dia duduk mendengarkan pertanyaan yang disampaikan dua moderator Tina Talisa dan Eko Prasodjo kepada tiga pasangan calon.
"Walaupun kami mendengar dan merasakan bahwa desain pertanyaan itu ditujukan untuk mengkritisi pasangan incumbent, Pak Ahok dan Pak Djarot. Namun Pak Ahok dan Pak Djarot dalam serangan tersebut justru mampu menunjukkan kualifikasi kepemimpinan yang memberikan jawaban," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Dia mengungkapkan, Basuki atau akrab disapa Ahok itu dalam debat tersebut menunjukkan kepemimpinan yang memberi arah terhadap masa depan Jakarta, terutama dalam penataan birokrasi. Terlebih masyarakat kini dapat melihat sendiri hasil kinerja yang telah dilakukan oleh mantan politisi Gerindra itu.
"Di bawah kepemimpinan Pak Ahok dan Pak Djarot, Pungli dapat dihapuskan, kemudian pegawai mendapatkan penghargaan dalam bentuk fasilitas, dalam bentuk gaji yang luar biasa yang membanggakan. Sehingga merunut system sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Justru disitulah closing statement Pak Ahok dan Pak Djarot tadi sangat bagus," jabarnya.
Sedangkan mengenai penampilan dua pasangan calon lainnya, Hasto menilai, masih belum dapat dibandingkan dengan Ahok-Djarot. Mengingat mereka belum pernah menunjukkan buktinya untuk ibukota, sehingga masih sekadar retorika.
"Kalau yang lain masih beretorika melawan ketidakadilan, Pak Ahok dan Pak Djarot sudah membuktikan. Bagaimana ketidakadilan tersebut dilawan melalui kebijakan-kebijakan yang konkrit, kebijakan-kebijakan yang membumi," tutupnya.
Baca juga:
Ahok sebut Sylvi PNS yang pernah distafkan & tak kuasai urusan DKI
Didukung mantan Ketua KPK Antasari Azhar, ini reaksi Ahok
Ahok akui sudah kebal fitnah saat maju jadi kepala daerah
PPP: Ahok-Djarot itu pelayan, bosnya rakyat
PPP: Ada banyak kebohongan di kasus Ahok
Komentar Djarot spanduk di Blok S sebut wayang bukan syariat Islam
Djarot sebut Antasari inspirasi buat lawan ketidakadilan di DKI
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.