AHY Ungkap Kualitas Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran
Menurut AHY, penurunan kualitas demokrasi Indonesia ini bahkan terjadi tanpa disadari. Sehingga, dia mengingatkan, semua pihak perlu berhati-hati.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia dalam berbagai survei yang dilakukan lembaga internasional.
Menurutnya, penurunan kualitas demokrasi Indonesia ini bahkan terjadi tanpa disadari. Sehingga, dia mengingatkan, semua pihak perlu berhati-hati.
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Siapa yang menginisiasi kejutan ulang tahun untuk Agus Harimurti Yudhoyono? Istri AHY, Annisa Pohan, menginisiasi kejutan ulang tahun untuk suaminya.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Dimana perayaan ulang tahun Agus Harimurti Yudhoyono diadakan? Ulang tahun anak pertama dari mantan Presiden RI ke-6 ini terasa penuh kehangatan dan meriah meskipun hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat.
"Ini secara tidak sadar terjadi dan dialami oleh kita semuanya, hati-hati," kata AHY dalam diskusi daring melalui akun Twitter Space @RabuBiruPDS4P, dikutip Rabu (24/5).
AHY mengungkapkan, apabila tak ada upaya untuk memperbaiki, bukan tidak mungkin Indonesia bakal kembali ke zaman gelap sebelum reformasi. Di zaman itu, ujar dia negara bersikap otoriter dan suara rakyat dibungkam.
"Mereka yang dianggap sebagai pilar-pilar demokrasi termasuk partai politik termasuk media, dibungkam ditakut-takuti, diintimidasi, intervensi, diambil kedaulatan dan independensinya, ini semua tidak sehat, buruk dan tentunya kita malu di mata dunia," ujarnya.
Dia menyampaikan, jangan sampai Hari Reformasi yang rutin diperingati setiap 21 Mei hanya menjadi kenangan catatan sejarah semata. AHY mempertanyakan sebab Indonesia kembali mengalami kemunduran kualitas demokrasi, padahal telah sejak lama memperjuangkan reformasi.
"Harus terus kita ingat mengapa dulu sebagai bangsa kita mengoreksi diri kita sendiri, akhirnya demokrasi benar-benar hadir di negara kita. Tapi kenapa setelah sekian puluh tahun kemudian terjadi kemunduran yang kita semua seolah tidak bisa mencegahnya," terangnya.
Oleh sebab itu, AHY mengajak masyarakat pendukung agar tidak menyerah untuk mempertahankan demokrasi. Alasannya, demokrasi yang dirasakan Indonesia, diraih dengan susah payah.
"Mari saya mengajak diri sendiri, keluarga besar Partai Demokrat, para simpatisan dan seluruh masyarakat Indonesia dimanapun berada, jangan sampai kita lepaskan demokrasi yang telah kita perjuangkan dengan darah keringat dan air mata, kemudian kembali lagi menjadi catatan dalam buku sejarah saja," tutupnya.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com
(mdk/fik)