Airlangga berharap Demokrat gabung koalisi dan dukung Jokowi di 2019
Airlangga berharap Demokrat gabung koalisi dan dukung Jokowi di 2019. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk ikut dalam koalisi pendukung pemerintah dan Presiden Joko Widodo. Demokrat pasti akan diterima apabila memiliki satu visi dengan mereka.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka peluang bagi Partai Demokrat untuk ikut dalam koalisi pendukung pemerintah dan Presiden Joko Widodo. Demokrat pasti akan diterima apabila memiliki satu visi dengan mereka.
"Kalau punya persamaan tentunya kita mengharapkan agar kerja sama lebih erat tentu jelas ke depan untuk mensupport pemerintahan ini sampai 2019 tentunya sampai pencalonan presiden berikutnya," ujar Airlangga di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (7/3).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Sebelumnya, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyambangi kediaman Airlangga pada Kamis (1/3). Tujuan putra sulung itu adalah untuk mengundang Menperin itu ke Rapimnas Demokrat. Airlangga mengakui pertemuan tersebut juga terjadi komunikasi politik.
"Kita bicara sama juga mengenai platform kita melihat ke depan sekaligus AHY mengundang rapimnas besok," ucapnya
Terpisah, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Sadzily mengatakan pertemuan itu merupakan pertama kalinya silahturahmi antara Golkar dan Demokrat terjalin sejak Airlangga dikukuhkan. Ace menampik ada pembahasan yang berat seperti pilpres, terutama soal cawapres Jokowi yang masih jadi misteri.
"Pertemuan kemarin lebih pada pertemuan silahturahmi pertama, yang kedua untuk mengundang rapimnas. Ketiga tentu untuk mencairkan suasana, tentu ada pembicaraan politik. Pembicaraan politiknya gak berat-berat banget lah gak sampe bicarakan cawapres belum bicarakan soal itu," ucapnya.
Sementara itu, terkait nama cawapres sendiri Golkar belum mau menyodorkan nama. Airlangga menyebut pihaknya fokus kepada pemenangan Pilkada 2018.
Sepakat dengan pimpinannya, Ace menyebut fokus Golkar adalah menaikkan elektabilitasnya lebih dahulu. Karena itu belum ada nama yang disodorkan ke Jokowi. Dia menyebut akan ada waktunya penggodokan nama cawapres di forum khusus.
"Kalau misalnya kita ajukan nama tapi elektabilitas partai jauh dari harapan tentu tak memiliki elektoral apa2-apa oleh karena itu konsentrasi Golkar bagaimana menaikkan elektabilitas agar Pilkada 2018 ini menang dan tentu yang penting menyukseskan pak Jokowi di 2019," tandasnya.
Baca juga:
Ketum Golkar soal wacana poros partai Islam: Itu kan masih skenario, any poros boleh
Akhir Maret, Gerindra deklarasi calon presiden
Surya Paloh ajak kader NasDem menangkan Jokowi di Pilpres 2019
Yusril: Jika Pilpres 2019 calon tunggal, PBB dukung kotak kosong
HIPMI ajak pengusaha muda pilih Jokowi di Pilpres 2019, ini alasannya