Airlangga Disarankan Fokus Benahi Masalah Ekonomi Indonesia
Dia mencatat, ada tiga faktor utama terjadinya masalah ekonomi di Indonesia. Pertama, impor yang besar-besaran. Kedua, Indonesia terlalu bergantung dari utang luar negeri. Ketiga, ada penyebab secara politik.
Jelang Munas Golkar yang salah satu agendanya pemilihan Ketum membuat kondisi internal partai memanas. Dua kubu yang terlibat 'perang dingin', Airlangga Hartarto yang masih menjabat Ketum Golkar dan juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua MPR.
Pengamat ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menyarankan Airlangga untuk fokus membenahi kondisi perekonomian Indonesia, terlepas dia mencalonkan diri maju sebagai ketum Golkar periode ke dua. Sebab, lanjut dia, masalah perekonomian yang dihadapi Indonesia masih membutuhkan perhatian besar.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
"Kalau soal Menko Perekonomian, mestinya fokus, dikarenakan terlalu banyak masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah saat ini," ujar Salamuddin saat dihubungi, Jumat (29/11).
Salamuddin mengingatkan Presiden Jokowi berharap Indonesia mampu hadapi tantangan ekonomi global. Apalagi, lanjut dia, Menko Perekonomian memiliki peran sentral dalam menjalankan roda perekonomian. Bila lengah, menurut dia, Indonesia bisa gagal hadapi krisis ekonomi global.
"Menteri Airlangga dituntut fokus pada tugas yang dibebankan negara kepadanya untuk dapat menuntaskan berbagai masalah ekonomi yang dihadapi Indonesia, seperti impor besar, contohnya cangkul hingga pertanian yang kurang bergairah," katanya.
Dia mencatat, ada tiga faktor utama terjadinya masalah ekonomi di Indonesia. Pertama, impor yang besar-besaran. Kedua, Indonesia terlalu bergantung dari utang luar negeri. Ketiga, ada penyebab secara politik. Salamudin menilai pengambil kebijakan ekonomi bekerja dalam sistem yang buruk. Akibatnya, mereka gagal dalam menjalankan roda perekonomian dengan baik.
"Banyak elemen Pemerintahan dan DPR ditengarai dikendalikan oleh para importir. Pengambil keputusan dalam pemerintahan semakin tergantung pada utang, sehingga kebijakan pun dibuat untuk menghasilkan keuntungan sebesar besarnya bagi para rentenir pemberi utang," katanya.
Baca juga:
Agun Gunandjar Khawatir Mekanisme Dukungan 30 Persen Memecah Golkar
Istana Disebut Tak Dalam Posisi Berkepentingan Campuri Pemilihan Ketum Golkar
Loyalis Bamsoet Sebut Airlangga Mendadak Amnesia Soal Syarat Dukungan Caketum
Maju Caketum, Agun Gunandjar Mau Buat Golkar Modern
Bakumham Golkar Nilai Loyalis Bamsoet Gagal Paham dalam Terjemahkan AD ART