Airlangga Sebut Mundurnya Bamsoet Karena Campur Tangan Senior Golkar
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto membantah pertemuan dengan Bambang Soesatyo merupakan intervensi istana. Pertemuan bersama Luhut Binsar Panjaitan di Kemenko Kemaritiman itu bikin Bamsoet memberikan pernyataan tidak maju Munas.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto membantah pertemuan dengan Bambang Soesatyo merupakan intervensi istana. Pertemuan bersama Luhut Binsar Panjaitan di Kemenko Kemaritiman itu bikin Bamsoet memberikan pernyataan tidak maju Munas.
Airlangga mengaku tidak hanya di sana bertemu dengan Bamsoet. Dia mengaku sudah ada pertemuan dengan Bamsoet pagi tadi.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
"Pertemuan tadi tidak ada (intervensi Istana) karena saya breakfast sama Pak Bambang," kata Airlangga di Hotel Ritz-Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12).
Airlangga mengatakan, keputusan Bamsoet tak lanjut pertarungan Munas berkat komunikasi dengan senior Golkar. Mulai dari Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, sampai Agung Laksono.
"Sebetulnya kita sudah berkonsultasi," kata Menko Perekonomian itu.
Airlangga mengatakan bahwa dengan mundurnya Bamsoet, maka bakal musyawarah mufakat. Dia pun mengatakan proses tersebut tetap demokratis.
"Kita hanya mengedepankan dalam proses demokrasi musyawarah mufakat itu menjadi yang prioritas. Kalau itu bisa dicapai kita lanjutkan saja," ucapnya.
Massa Bamsoet Diyakini Tak Akan Bikin Munas Tandingan
Sementara Sekjen Golkar Lodewijk Fredrich Paulus meyakini, para pendukung Bambang Soesatyo tidak akan membuat forum tandingan.
"Enggak ada (forum tandingan). Kalau ada forum-forum, itu bagian dari demokrasi. Mereka kumpul memberikan masukan," kata Lodewijk.
Dia menuturkan, tidak ada sama sekali wacana untuk mencopot Bamsoet sebagai Ketua MPR. "Tidak ada sesuatu hal yang membuat Pak Bambang layak dicopot. Indikator-indikator untuk itu sebenarnya tidak ada," tegas Lodewijk.
Dia mengakui bahwa memang awalnya ada dorongan Bamsoet dari bawah untuk maju sebagai calon Ketum.
"Beliau sampaikan itu amanah. Tapi setelah proses berjalan, lalu beliau lihat ini tidak bagus untuk kepentingan partai, ya akhirnya jam 16.00 WIB, tadi dia putuskan tidak mencalonkan diri," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com