Airlangga Ungkap Peluang Golkar Dukung Prabowo: Nanti Kita Finalkan
Airlangga lalu menyebut nama koalisi Permanen. Tetapi, ia belum mau mengutarakan gamblang soal ini. Koalisi permanen itu kemungkinan bakal diisi Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara peluang partainya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dan membentuk koalisi baru. Dia mengatakan, bahwa Golkar saat ini tengah berproses merampungkan koalisi.
"Ya kita, ini kan masih berproses, nanti kita finalkan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Airlangga lalu menyebut nama koalisi Permanen. Tetapi, ia belum mau mengutarakan gamblang soal ini. Koalisi permanen itu kemungkinan bakal diisi Gerindra, PKB, Golkar dan PAN.
"Permanen kan koalisinya, namanya bisa macam," ucapnya.
Lebih lanjut, Airlangga ditanya kapan kepastiannya mendukung pencapresan Prabowo. Dia hanya jawab tunggu tanggal keputusannya.
"Tunggu tanggal mainnya," kata Menko Perekonomian ini.
Airlangga Cawapres Prabowo
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi peluang Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Doli menyebut, Airlangga tidak menutup dipasangkan dengan Prabowo.
Tetapi, posisinya tidak pasti harus menjadi cawapres. Airlangga juga bisa menjadi calon presiden.
"Bisa jadi wakil juga bisa jadi presiden," ujar Doli di kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (4/6).
Menurut Doli, peluang koalisi Golkar bersama Gerindra-PKB juga terus terbuka. Airlangga intensif bertemu dengan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Jadi saya katakan segala kemungkinan masih bisa terbuka, pak Airlangga sebelum ini intensif ketemu Pak Prabowo kemudian juga dengan Pak Muhaimin," ujarnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)