Akankah pontang-panting Ahok berujung manis di Pilgub DKI 2017?
"Ahok tak dilihat minoritas tapi dilihat kerja nyata. Siapa gubernur yang berani lawan arogansi DPRD? Ahok jawabannya."
Basuki T Purnama bergerak cepat mencari dukungan untuk bertarung di pemilihan gubernur DKI, 2017 mendatang. Ahok akan maju melalui jalur independen karena telah keluar dari Partai Gerindra.
Saat ini relawan mengatasnamakan Teman Ahok, telah mendirikan sejumlah posko. Mereka menargetkan mendirikan 150 posko dan berusaha mengumpulkan satu juta fotokopi e-KTP warga DKI sebagai modal untuk Ahok.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai ahok tidak akan kesulitan memenuhi target tersebut. Terlebih cara yang dilakukan Ahok cukup modern sehingga bisa mencakup berbagai lapisan.
Dia mencontohkan dengan dibuatnya website www.temanahok.com, yang di dalamnya memberikan arahan jika ada netizen memberikan dukungan. Ditambah lagi para relawan ini juga menyebar di beberapa mal.
"Dibuka situs, membuat film viral. Ini bukti kecintaan terhadap Ahok, dan tamparan bagi partai politik," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (25/7) malam.
Menurut Ari, pemilih di DKI saat ini sudah semakin dewasa untuk menentukan pilihan. Dia pun meyakini isu SARA yang kerap dipakai untuk menyerang akan tidak akan laku lagi.
"Ahok tak dilihat minoritas tapi dilihat kerja nyata. Siapa gubernur yang berani mau segel mal? Berani lawan arogansi DPRD? Bongkar korupsi? Ahok jawabannya," tutur Ari.
Jika melihat situasi politik saat ini, Ari menilai bukan tidak mungkin partai-partai nantinya akan berbalik arah mendukung Ahok. Namun dia mengingatkan agar Ahok konsisten di jalur independen.
Ari menambahkan Ahok juga perlu berhitung jika nantinya kembali menjadi orang nomor satu di DKI. Secara perlahan, lanjutnya, kekuatan politik juga perlu diperhitungkan agar kinerjanya tidak terlalu diusik.
"Partai ini pragmatis, Ahok perlu rangkul kekuatan di parlemen," tandasnya.