Akbar Tandjung Ajak Elite Politik Sukseskan Pelantikan Jokowi-Ma'ruf
Wakil Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengajak elite politik dan masyarakat untuk menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 - 2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Wakil Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengajak elite politik dan masyarakat untuk menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019 - 2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
"Kita harus menyukseskan pelantikan presiden ini," kata Akbar Tandjung usai peletakan batu pertama pembangunan Graha Insan Cita KAHMI Provinsi Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Minggu (6/10) seperti dikutip Antara.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi meninjau posko pengungsian banjir di Sumbar? Jokowi mengunjungi posko tanggap darurat dan pengungsian banjir lahar dingin di Lapangan Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Menurut dia, apabila ada aspirasi-aspirasi masyarakat, maka sampaikan dengan demokratis dan sesuai prosedur serta peraturan berlaku.
"Kita negara demokrasi dan kalau ada aspirasi massa, maka sampaikan saja sesuai prosedural yang benar," ujarnya.
Terkait banyaknya korban dari aksi massa penolakan RUU KUHP, Pertanahan, Minerba dan revisi UU KPK, Akbar Tandjung berharap aparat kepolisian menjaga supaya tidak ada lagi korban akibat demonstrasi yang dilakukan mahasiswa.
"Saya melihat pihak kepolisian sudah bersungguh-sungguh dalam menyelidiki korban jiwa akibat demonstrasi kemarin," katanya.
Ia berharap aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat ini tidak ada lagi korban jiwa.
"Kita cukup menyayangkan adanya korban jiwa karena terkena peluru tajam dan ini yang harus kita hindari. Jangan sampai terjadi lagi korban selama aksi demonstrasi ini," katanya.
(mdk/bal)