Akbar Tanjung kritik keputusan Golkar copot Yorrys Raweyai
Partai Golkar seharusnya tidak bisa sembarangan mencopot Yorrys. Akbar menyebut DPP memanggil Yorrys atau memberi peringatan terlebih dulu sebelum menggantinya.
Partai Golkar mencopot Yorrys Raweyai dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung mengkritik pencopotan Yorrys.
Menurutnya, pencopotan itu seharusnya sesuai mekanisme peraturan organisasi dengan memberi kesempatan kepada Yorrys untuk membela diri.
"Ini kan organisasi harus memproses sesuatu lewat mekanisme yang demokratis, terbuka dan juga akuntabel," kata Akbar saat dihubungi, Selasa (3/10).
Partai Golkar seharusnya tidak bisa sembarangan mencopot Yorrys. Akbar menyebut DPP memanggil Yorrys atau memberi peringatan terlebih dulu sebelum menggantinya.
Dia khawatir pencopotan ini menimbulkan kekhawatiran akan soliditas internal dan citra partai di mata publik.
"Ya bisa saja karena Golkar itu bisa dianggap tidak memperlihatkan sikap-sikap yang terbuka, demokratis, komunikatif, bisa saja kan zaman sekarang ini kan politik kita di Indonesia ini masyarakatnya juga semakin kritis," terangnya.
Mantan Ketua DPR ini menyarankan Ketua Umum Golkar Setya Novanto mengajak dan berdiskusi kepada Yorrys atas segala ucapannya yang dianggap membuat gaduh.
"Saran saya dilakukan pendekatan, diajak berdialog, berdiskusi secara terbuka dan demokratis. Dia kan bisa memberikan alasan-alasan yang bisa diterima oleh logika dgn dasar yang kuat," tukasnya.