Akom: Tidak boleh ada yang merasa paling dianakemaskan di Golkar
Setya Novanto kerap tampak mesra dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie.
Bakal calon ketua umum Golkar Ade Komarudin mengatakan, Munaslub Golkar harus menjadi ajang rekonsiliatif bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin ini. Dia ingin tidak ada kader yang merasa dianaktirikan setelah munaslub digelar.
"Saya ingin tidak ada yang merasa jadi anak tiri di partai ini. Juga enggak ada yang merasa paling tuan rumah di partai ini. Semua adalah keluarga besar Partai Golkar. Semua bersaudara, tidak boleh ada satupun yang merasa trbuang. Dianaktirikan," kata Ade Komarudin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (28/4).
Di sisi lain, dia juga tak ingin ada kader yang merasa dianakemaskan oleh partai. Dia menegaskan, Golkar merupakan milik bersama dan menjadi aset bangsa.
"Sekaligus enggak boleh ada yang merasa paling dianakemaskan oleh partai ini. Sekali lagi partai ini adalah milik keluarga besar Partai Golkar dan milik bangsa Indonesia. Aset bangsa Indonesia, harus dijaga," imbuhnya.
"Jadi momentum munas ini akan memaparkan sebaik mungkin keputusan-keputsan yang menyejukkan banyak pihak, Golkar dan Indonesia karena tahun-tahun ini Golkar dalam keadaan musibah yang memprihatinkan," lanjut Ade Komarudin yang kerap berseteru dengan Setya Novanto ini.
Seperti diketahui, Rapat pleno Golkar menetapkan munaslub digelar para 23 sampai 25 Mei di Nusa Dua, Bali. Calon-calon ketum Golkar yang selama ini mengemuka di antaranya Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Azis Syamsuddin, Idrus Marham, Mahyudin, Priyo Budi Santoso sampai Syahrul Yasin Limpo.
Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memang dikenal sangat dekat dengan Caketum lainnya Setya Novanto. Dalam musda Golkar di Sumsel, (27/4), bahkan Ical diketahui lebih memilih satu mobil dengan Setya Novanto ketimbang Agung Laksono dan Alex Noerdin yang juga hadir dalam acara tersebut.
Baca juga:
Ketua penyelenggara pastikan Munaslub Golkar pilih pengurus baru
Jadi ketua komite etik munaslub Golkar, Fadel libatkan BIN & KPK
Agung Laksono usul pemilih Ketum Golkar dilakukan tak langsung
Caketum Golkar dipatok Rp 1 M, Idrus Marham tak masalah
Biaya Munaslub Golkar di Bali Rp 65 M, caketum wajib setor Rp 1 M
Ical tetapkan Munaslub Golkar 23-26 Mei 2016 di Bali
Akom yakin munaslub tetap jalan tak terpengaruh SK Menkum HAM
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.