Jika elektabilitas rendah, Adhyaksa pilih tak maju jadi cagub DKI
Dia mengaku telah diminta PKS dan PAN terkait pencalonan sebagai Gubernur DKI.
Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault mengaku siap mundur dari bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta jika elektabilitasnya terus menurun.
"Kalau terakhir kalau elektabilitas rendah ngapain saya maju, tahu diri lah. Tapi yang sekarang tinggi jangan jumawa juga," kata Adhyaksa usai melaporkan persiapan Jambore ke Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2).
Meski begitu, dia mengaku telah diminta dua partai politik, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Dia menyatakan kedua partai itu telah meminta visi dan misi yang akan ia jual.
"Bukan tawaran, tapi ada semacam ngomong, ngobrol minta visi misi. Ya mereka sudah panggil saya juga untuk wawancara, untuk ngomong ya silakan saja," ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku belum nyaman apabila harus maju di Pilgub DKI dengan kendaraan partai politik. Sambil menunggu hasil survei terbaru, sampai saat ini dia masih tetap melakukan persiapan. Salah satunya, terus mengumpulkan KTP sebagai syarat maju sebagai calon independen.
"Kalau KTP sekitar 90 ribuan baru. Jauhlah di bawah Pak Ahok. Orang kita nggak punya fasilitas kok. Relawan juga ala kadarnya," ungkapnya.
Dia berjanji tidak akan melibatkan Pramuka untuk mendorongnya maju sebagai orang nomor satu di DKI. "Saya enggak mungkin melibatkan Pramuka. Enggak boleh dilibatkan, kan lain lagi ceritanya," kata Adhyaksa yang juga Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Adhyaksa Dault: Tak ada lawan berat di Pilgub DKI 2017!
Adhyaksa: Pak Ahok itu adik saya
PKS akan dukung Yusril bertarung di Pilgub DKI 2017
Ahok: Saya kira bagus kalau Yusril nyalon, orang banyak pilihan
Hidayat Nur Wahid: Pak Yusril tokoh yang tegas dan profesional