Ali Mochtar Ngabalin ditunjuk jadi 'mulut, telinga dan mata' politik Jokowi
Politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin tak menyangka pada Selasa (22/5) dipanggil Presiden Joko Widodo menghadap ke Istana. Di Istana, Ali diminta Jokowi untuk membantunya ikut mengurus negara.
Politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin tak menyangka pada Selasa (22/5) dipanggil Presiden Joko Widodo menghadap ke Istana. Di Istana, Ali diminta Jokowi untuk membantunya ikut mengurus negara.
Jokowi menunjuk Ali sebagai tenaga ahli utama (eselon 1) di lingkaran Istana di bawah koordinasi Kantor Staf Kepresidenan. Ali diminta menjelaskan program kerja dan capaian pemerintah kepada masyarakat luas.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
Ali menceritakan, dirinya sudah berdiskusi panjang dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelum akhirnya dipanggil Jokowi ke Istana. Merasa memiliki pengalaman yang cukup, Ali menerima tantangan dari presiden menjadi mulut, mata dan telinga orang nomor satu di Indonesia itu.
"Saya akan menjelaskan tentang capaian pemerintah, menjadi mulut, telinga dan mata presiden, menjelaskan kepada publik," kata Ali saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (23/5).
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Ali mengatakan, sejumlah pesan telah disampaikan oleh politikus PDIP itu. Ali mengaku siap mengemban tugas yang diberikan oleh mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden menyampaikan, kata dia, agar tim yang terdiri dari empat orang itu bisa membangun satu semangat kerja sama. Ibarat memainkan orkestra yang bisa sejalan dengan pesan dan makna agar masyarakat bisa dapatkan informasi yang secara detail kebenarannya, bisa terukur kerja-kerja dan capaian pemerintah yang selama ini telah dilakukan itu bisa terekspos, terpublikasi dengan baik.
"Kedua presiden menyampaikan pesan bahwa jangan sampai nanti kita mendapat serangan atau gitulah pengertinya, baru sibuk membela diri, padahal tidak," kata Ali.
Ali secara khusus memegang komunikasi di bidang politik. Dia akan secara rutin berdiskusi dengan Jokowi minimal satu pekan satu kali. Tidak menutup kemungkinan, tim ini juga akan ikut ke sejumlah lawatan Jokowi di berbagai daerah.
"Saya juga menawarkan diri agar pada waktu presiden bertemu dengan umat, mungkin ada hal-hal kaitan menjelaskan tentang keumatan, kami bisa menjelaskan," kata dia.
Baca juga:
Anies didorong maju Pilpres, Presiden PKS ingatkan citra buruk Jokowi
Cak Imin soal Pileg & Pilpres serentak: Kalau ada kekacauan MK masuk neraka
Survei Charta Politika: 3 Nama paling populer untuk cawapres Jokowi atau Prabowo
Airlangga sebut masih ada waktu ajak Demokrat gabung dukung Jokowi
Usai Lebaran, SBY dan Prabowo bertemu bahas koalisi di Pilpres 2019
Survei Indo Barometer: Jokowi 40,7% dan Prabowo 19,7%
PKS tak keberatan jika Prabowo gaet AHY jadi Cawapres