Alwi Hamu: Tudingan Tim Prabowo seperti 'maling teriak maling'
Tudingan dan fitnah yang dilayangkan ke Jokowi justru lebih merusak tatanan demokrasi, tapi Jokowi tetap diam.
Ketua Tim Nasional Pemenangan Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi - JK), Alwi Hamu menyatakan bila tudingan kecurangan yang dilayangkan oleh Kubu Prabowo - Hatta seperti "maling teriak maling". Seperti halnya tudingan atau fitnah melalui Tabloid Obor Rakyat yang diarahkan kepada Jokowi.
"Kita sudah terlalu banyak menutup mata dengan tudingan-tudingan oleh kubu sebelah dan kita selalu diam, padahal kampanye yang dilakukan oleh tim pemenangannya dengan menyebar jutaan eksemplar Tabloid Obor Rakyat itu justru jauh lebih merusak tatanan demokrasi," kata Alwi seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Sabtu (26/7).
Lebih lanjut, Alwi menjelaskan, tudingan kecurangan yang dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi - JK itu tertata sedemikian rupa dan massif dilakukan adalah bukti ketidakbesaran hati dari segelintir tim Prabowo - Hatta atas kekalahan itu. Dia menyebutkan bila tim pemenangan Prabowo-Hatta sudah banyak menyatu dengan tim pemenangan Jokowi - JK dan suasana itupun telah mencair.
Artikel terkait Prabowo Subianto juga bisa dibaca di Liputan6.com
Tetapi dengan adanya segelintir pihak yang tidak menerima hasil tahapan pemilihan presiden ini kemudian melakukan perlawanan dan menuding tim Jokowi - JK melakukan kecurangan secara massif dan terstruktur.
"Semuanya tidak benar, kalau kita mau melihat ketokohan bapak Jokowi dan JK itu sudah mengakar sampai kepada masyarakat. Jadi tidak mungkin lah, tudingan kecurangan itu kami lakukan, apalagi dituding secara massif," jelasnya.
Alwi Hamu yang juga mantan staf ahli Jusuf Kalla saat menjabat wakil presiden pada 2004-2009 itu mengaku jika dalam timnya tidak punya kemampuan untuk melakukan kecurangan secara massif seperti yang dituduhkan.
"Dari mana tim pemenangan mendapatkan uang untuk melakukan praktek-praktek kecurangan itu karena umumnya tim relawan yang terbentuk itu berasal dari komunitas-komunitas rakyat yang kemudian melakukan kampanye untuk memenangkan Jokowi - JK," imbuhnya.
Seperti diketahui, Kubu Prabowo - Hatta melayangkan gugatan sengketa hasil Pemilu Presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun alasannya, Prabowo menuding Kubu Jokowi - JK melakukan kecurangan secara massif dalam Pilpres 2014 ini.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo menyampaikan pidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diungkapkan Prabowo saat berpidato? Prabowo Curhat 'Keok' di Tangan Emak-Emak, Peluk Cium Anak-Anak Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.