Amankan Pilkada 2018, Polda Papua juga bertemu dengan ormas hingga para tokoh
Untuk pengamanan kepolisian, lebih kurang 14 ribu orang personel bakal dikerahkan. Dibantu 2.800 TNI dan Linmas sebanyak 4.000.
Calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada Serentak 2018 sudah mendaftarkan diri mereka ke KPUD. Dalam waktu dekat, setelah proses verifikasi berkas dan tes kesehatan selesai, para kepala daerah akan ditetapkan.
Bukan hanya para calon, kepolisian juga bersiap jelang penetapan calon kepala daerah. Di Papua, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, mengatakan puluhan ribu personel gabungan TNI-Polri sudah mulai diturunkan di beberapa daerah yang sangat dianggap rawan selama Pilkada..
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Kondisi pengamanan di Pilkada yang ada di sana kita kurang lebih 14 ribu kumulatif, terus sekitar 2.800-an dari TNI, kemudian dari Linmas sekitar 4.000, semuanya sekitar 14.000. Di sana kan nanti untuk pilkada ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur, kemudian tujuh kabupaten yang ada di sana. Memang kita termasuk daerah rawan," kata Kamal di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/).
Selain melakukan koordinasi dengan TNI, kepolisian juga melakukan pendekatan terhadap sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas), tokoh agama dan tokoh masyarakat di Papua yang sekiranya mempunyai peran penting di sana.
"Melihat potensi konflik dan sebagainya kita sudah melakukan upaya-upaya. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Polda Papua kita mengoptimalkan para pejabat utama sudah melakukan upaya-upaya dan datang ke kabupaten-kabupaten dan bertemu dengan tokoh masyarakat melaksanakan kegiatan untuk bagaimana dengan tokoh masyarakat dan agama dan unsur pemerintahan untuk menciptakan rasa aman," ujarnya.
"Bentuknya FGD, silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan sudah dilakukan menjelang Natal. Karena di Papua kan natal ini adalah masyarakat yang dominan untuk merayakannya. Jadi momen itu lah yang dilakukan oleh Polda Papua," sambungnya.
Selain itu, pihaknya sempat melakukan doa bersama terhadap umat Islam atau tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Sahid, Papua. Hal itu dilakukan agar pada saat pelaksanaan Pilkada nanti berjalan dengan aman.
"Kita berbuat banyak untuk aman, tapi semua adalah atas kehendak Tuhan. Maka dari itu atas langkah-langkah yang dilakukan oleh Polda dan FKUB di Papua itu akan dilaksanakan setiap tanggal 11 setiap bulan. Itu dilaksanakan di tingkat Polda, dan tingkat polres jajaran. Sehingga situasi dari waktu-waktu yang menyatakan bahwa Papua itu rawan, buktikan bahwa Papua itu aman dan proses demokrasi yang ada Papua akan Kondusif," tandasnya.
Seperti diketahui, Petahana Lukas Enembe dan Klemen Tinal akan ditantang oleh pasangan John Wempi Wetipo dan Habel Melkias Suwae.
Sebenarnya, ada satu pasang calon lagi yakni Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai. Namun, KPU Provinsi Papua menolak pendaftaran calon ini karena alasan kelengkapan syarat.
Pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal merupakan petahana yang sebelumnya diusung sembilan partai politik dengan total 42 kursi DPRD Papua, yakni Partai Demokrat 16 kursi, Partai Golkar 6 kursi, Partai Hanura 5 kursi, PKB 5 kursi, Partai Nasdem 3 kursi, PKS 3 kursi, PAN 2 kursi, PKPI 2 kursi, dan PPP 1 kursi.
Pasangan ini telah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari kedua pendaftaran calon, Selasa (9/1).
Sementara itu, pasangan Ones Pahabol dan Petrus Yoram Mambai yang hanya oleh diusung dua partai politik dengan total jumlah 13 kursi yakni PDI Perjuangan 6 kursi dan Partai Gerindra 7 kursi. Pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Papua pada hari ketiga pendaftaran calon, Rabu (10/1).
Baca juga:
Kapolda Papua pastikan Pilkada 2018 aman dari kelompok kriminal bersenjata
Djarot cium tangan Megawati usai diusung jadi Cagub Sumut
PDIP resmi usung John Wempi & Habel Melkias di Pilgub Papua
PDIP belum pasti umumkan cagub Sumut dan Jateng