Amien Rais: Poros ketiga mustahil, biarkan Jokowi dan Prabowo bertarung
Lanjutnya, pihak petahana juga jangan menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi pesta demokrasi tersebut. Menurutnya, sistem demokrasi harus diselenggarakan dengan profesional.
Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan, poros ketiga di Pilpres 2019 mustahil terbentuk. Dia melihat yang bertarung di Pilpres hanya petahana Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. PAN sendiri belum melabuhkan dukungan di antara keduanya.
"Berdasarkan analisa memang nanti poros ketiga itu mustahil, kemungkinan ada dua kan rematch jadi nanti pak Jokowi mencari cawapres nya nendang, pak Prabowo juga nyari cawapres yang juga nendang, biarkanlah nanti ini berdua secara gentle," katanya di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (21/5).
-
Mengapa Budi Arie menilai Jokowi pantas menjadi Wantimpres? Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun."Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63," kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
Namun, dia menambahkan, pesta demokrasi di 2019 ini harus dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil). Kedua kandidat dan partai juga harus menerima hasil secara sportif.
"Kita amati terus Pileg, Pilpres, jangan sampai ada permainan di luar luber jurdil, jadi kalo nanti yang menang ya sudah itu memang itu haknya, berarti milih dia.Yang kalah juga puas emang gak dipilih," tutur mantan Wakil Ketua MPR ini.
Lanjutnya, pihak petahana juga jangan menggunakan kekuasaannya untuk mengintervensi pesta demokrasi tersebut. Menurutnya, sistem demokrasi harus diselenggarakan dengan profesional.
"Tetapi kalau dengan menekankan menakut nakuti menggunakan power kekuasaan untuk menghardik itu gak baguslah biarkankah demokrasi, itu kan indah sekali, demokrasi itu adalah sistem yang paling bagus kita temukan di abad 20-21 ini jadi kita ikuti, pancasila juta menghasilkan demokrasi kerakyatan. Jadi menurut saya sekarang ini yang penting pemerintah jangan overacting," tandasnya.
Baca juga:
Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo naik usai dapat mandat jadi capres
3 Langkah Demokrat mulai lirik Prabowo
AHY bertemu Sandiaga Uno, Fadli Zon bilang 'belum firmed'
'Airlangga figur mumpuni bisa bersinergi dengan agenda Jokowi ke depan'
Agung Laksono sebut Airlangga tak menolak dukungan jadi Cawapres Jokowi