Anggap Pihak Airlangga Curang, Kubu Bamsoet Siap Buat Munas Tandingan
Anggap Barisan Airlangga Curang, Kubu Bamsoet Siap Buat Munas Tandingan. Viktus menuding ada indikasi tak sehat dan licik dalam proses pembentukan panitia Munas Golkar 2019. Menurutnya, para pendukung Bamsoet dicoret dari kepanitiaan Munas.
Kubu Bambang Soesatyo menuding penyelenggaraan Musyawarah Nasional Golkar telah menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Sehingga, kubu Bamsoet siap menyelenggarakan Musyawarah Nasional yang sesuai aturan.
"Apabila berbagai bentuk pelanggaran AD/ART serta ketentuan peraturan organisasi dan konvensi dalam hal tata kelola partai tetap dilakukan oleh rezim Airlangga Hartarto, maka kami pastikan bahwa pengurus DPP Partai Golkar yang berada di barisan pendukung Bamsoet siap melaksanakan atau menggelar Munas yang sesuai dan atau tidak bertentangan dengan AD/ART Partai Golkar," ujar Wasekjen Golkar Viktus Murin di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (25/11).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Viktus menuding ada indikasi tak sehat dan licik dalam proses pembentukan panitia Munas Golkar 2019. Menurutnya, para pendukung Bamsoet dicoret dari kepanitiaan Munas.
Dia melihat indikasi tersebut dari surat DPP Golkar 15 November 2019 (Und-547/GOLKAR/XI/2019) yang menyebut sedianya partai menggelar rapat pada 18 November ditunda.
Kubu Bamsoet Hilang dari Kepanitiaan Munas
Beberapa hari kemudian, kata Viktus muncul SK tentang penyelenggaraan Munas yang ditandatangani Airlangga dan Sekjen Lodewijk bernomor KEP-395/DPP/XI/2019. Dalam SK tersebut, dia sebut nama pendukung Bamsoet hilang dari kepanitiaan Munas.
"Lebih aneh dan konyol, dalam komposisi kepengurusan panitia Munas tersebut, tertera pula nama-nama oknum non-Golkar yang sebelumnya diketahui bukan pengurus atau anggota Partai Golkar, dan bahkan yang sudah pindah atau migrasi ke partai politik lain," jelasnya.
Viktus mengingatkan kubu Airlangga, bahwa seharusnya tahapan penjaringan calon ketua umum sudah dilaksanakan. Padahal Munas tinggal satu pekan lagi.
"Padahal jadwal Munas sudah sangat dekat atau mepet waktunya. Seharusnya tahapan penjaringan calon-calon ketua umum sudah mulai dilakukan," tegasnya.
(mdk/eko)