Anies calon terkuat Cawapres versi survei, Gerindra sebut 'Masih jauh'
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kandidat paling kuat sebagai calon Wakil Presiden versi survei Indo Barometer. Meski elektabilitas Anies tinggi, Partai Gerindra sejauh ini tak kepincut menjadikannya sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam kandidat paling kuat sebagai calon Wakil Presiden versi survei Indo Barometer. Meski elektabilitas Anies tinggi, Partai Gerindra sejauh ini tak kepincut menjadikannya sebagai Cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan pembahasan soal cawapres ideal bagi Prabowo masih terlalu dini. Saat ini, Partai Gerindra masih fokus berkonsolidasi menyiapkan verifikasi sebagai peserta Pemilu 2019.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
"Belum ada pembicaraan begitu, saya kira masih jauh," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).
Menurutnya, keputusan soal cawapres Prabowo tidak bisa diputuskan sendiri. Gerindra harus melihat keputusan dengan partai koalisi dan persyaratan lainnya.
Menurut hasil survei dari lembaga yang sama, elektabilitas Presiden Joko Widodo tetap yang tertinggi dengan 34,9 persen di atas Prabowo Subianto yang mendapatkan 12,1 persen suara.
Fadli menilai wajar jika Prabowo masih berada di bawah Jokowi dalam survei tersebut. Hal ini karena Prabowo belum resmi menjadi calon Presiden.
"Ya namanya kandidat dan Pak Prabowo belum menjadi kandidat ya biasa tetapi kalau kita lihat hampir semua survei Prabowo ada di dua besar dan yang lain masih jauh di bawah itu," terangnya.
Metode survei soal elektabilitas calon presiden yang dipakai Indo Barometer dikritik. Fadli menganggap metode survei sangat kuno dan tidak bisa merepresentasikan realitas sebenarnya karena sampel survei hanya 1.200, jauh dibanding jumlah penduduk Indonesia yang kini mencapai 261 juta.
"Jadi juga metodologi survei harus kita evaluasi, ini kan metodologi kuno ya. metode konvensional. Bayangkan 1200 orang mau merefleksikan pandangan atau persepsi 261 juta orang," tandas dia.
Wakil Ketua DPR ini menyebut metode survei saat ini juga harus memperhatikan kemajuan teknologi seperti suara netizen di media sosial. Untuk itu, dia mengklaim banyak hasil survei yang keliru.
Contohnya, hasil survei soal elektabilitas Basuki T Purnama di Pilgub DKI Jakarta. Banyak lembaga survei yang mengunggulkan Ahok, tetapi akhirnya hal tersebut meleset.
"Kalau dulu mungkin bisa menggambarkan tapi kalau sekarang medsos digital setiap orang punya akses terhadap mobile phonenya. Sehingga dan mereka aktif di medsos menurut saya harus evaluasi total karena banyak sekali survei ini yang gagal," tambahnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, Anies masuk bursa calon Wakil Presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Anies mendapatkan persentase suara tertinggi dengan 10,5 persen.
Setelah Anies, nama-nama yang masuk dalam bursa cawapres adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 9,6 persen, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan 9,6 persen dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 9,6 persen.
Lalu dilanjutkan dengan posisi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 5,4 persen, Presiden PKS Sohibul Iman 3,8 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 3,3 persen, mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko 2,8 persen. Kemudian Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo 2,3 persen, AA Gym 2,1 persen, Menko PMK Puan Maharani 2 persen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian 1,8 persen.
(mdk/noe)