April, PPP godok nama cawapres Jokowi bersama ulama
Dia tak mau besar kepala meski namanya masuk dalam bursa pencalonan cawapres pendamping Joko Widodo. Sebab, pria yang akrab disama Romi ini memilih menunggu kepastian para ulama.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan, akan menggelar musyawarah nasional (Munas) untuk menggolkan nama calon wakil presiden yang akan disodorkan kepada Joko Widodo. Rencananya munas ini akan diselenggarakan pada bulan April mendatang.
Romahurmuziy mengungkapkan, nama-nama yang akan muncul nanti merupakan hasil masukan dari ulama. "Bulan April nanti kami akan menggelar munas alim ulama. Dan di situ kami akan mendengar masukan dan perintah dari seluruh ulama PPP, majelis syariah di seluruh Indonesia," katanya saat ditemui di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Dia tak mau besar kepala meski namanya masuk dalam bursa pencalonan cawapres pendamping Joko Widodo. Sebab, pria yang akrab disama Romi ini memilih menunggu kepastian para ulama.
"Kita belum tahu siapa yang akan didorong para ulama atau apa yang akan dikriteriakan para ulama, atau para ulama menyerahkan keputusan pada Pak Jokowi," ucapnya.
Romi mengaku, di internal PPP sama sekali belum membahas nama yang akan disodorkan. Dia menuturkan PPP baru menggodok lima kriteria yang pantas mendampingi Jokowi.
"Kita belum bicara nama, kita bicara kebutuhan Pak Jokowi. Ada 5 kebutuhan yang kami lihat," tandasnya.
Pertama adalah satu visi menjaga NKRI. Lalu disukai oleh kaum milenial lantaran 39 persen pada Pilpres nanti didominasi pemilih usia di bawah 40. Kriteria berikutnya, cawapres Jokowi mampu menjawab tantangan era digital. Keempat, tentunya mempunyai elektabilitas mumpuni. Terakhir, tokoh ini cocok dan nyaman bersama Jokowi.
Baca juga:
Wacana poros ketiga, Golkar & PPP tetap setia pada Jokowi
5 Partai dukung Jokowi, Ketum PPP sebut sulit terbentuk poros ketiga
Jika poros ketiga terbentuk, PPP bakal ajak dukung Jokowi
Nurhayati: Saya kira tidak ada yang keberatan dengan pembentukan poros ketiga
Fadli Zon pastikan Gerindra koalisi dengan PKS di Pilpres 2019