Arsul Sani soal PPP: Kalau omongan islah kapan konsolidasinya?
Sekjen PPP muktamar Pondok Gede Arsul Sani mengungkapkan alasan tidak dibahasnya masalah islah dengan kubu Djan Faridz dalam Rapimnas yang digelar pada 23-24 Mei 2017. Menurutnya, jika agenda islah terus didorong dalam rapat justru akan menghambat proses konsolidasi di internal PPP.
Sekjen PPP muktamar Pondok Gede Arsul Sani mengungkapkan alasan tidak dibahasnya masalah islah dengan kubu Djan Faridz dalam Rapimnas yang digelar pada 23-24 Mei 2017. Menurutnya, jika agenda islah terus didorong dalam rapat justru akan menghambat proses konsolidasi di internal PPP.
"Lah kalau yang kita omongan islah kapan konsolidasinya?" kata Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/5).
Saat ini, PPP tengah merapatkan barisan demi menyambut agenda politik seperti Pilkada 2018 dan 2019. Sehingga, kata Arsul, agenda dari Rapimnas lebih fokus pada proyeksi kebijakan partai dalam menghadapi agenda politik bukan islah.
"Latihan kepemimpinan kemudian persiapan verifikasi faktual parpol dan segala macem. Makanya Rapimnas tidak ngomongin islah," tegasnya.
Meski demikian, pihaknya tetap membuka diri apabila kubu Djan memiliki niatan untuk melakukan islah.
"Tetapi kalau ada orang mau islah mau ini kembali tetap dibuka lebar-lebar," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Rapimnas II Fadli Nurzal menegaskan, dalam Rapimnas itu tidak dibicarakan sama sekali tentang Majelis Penyelamat Partai yang dibentuk Haji Lulung dan Usamah Hisyam. Majelis penyelamatan partai itu diklaim untuk menyatukan kubu Djan Faridz dan Romi.
Fadli mengatakan bahwa akan menyelenggarakan rapat pada tanggal 23-24 Mei 2017. Dalam agenda nanti tidak akan membahas perihal Majelis Penyelamatan Partai yang dibentuk lantaran adanya perpecahan di partai terjadi. "Kita itu tema pertama konsolidasi dan kedua persiapan Pilkada," kata Fadli Nurzal.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PPP Ahmad Baidowi mengatakan, pihaknya tidak akan membahas majelis tersebut dalam Rapimnas II. "Infonya yang kami dapat batal," kata Baidowi.