Bamsoet Dukung Airlangga Maju Kembali Jadi Ketum Golkar
Bamsoet belum memastikan kapan partai beringin menggelar musyawarah nasional (munas) untuk mengganti struktur kepemimpinan.
Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi Airlangga Hartarto yang berniat maju kembali menjadi Ketua Umum Golkar di periode selanjutnya. Menurutnya, niatan tersebut harus didukung.
"Saya memberikan apresiasi kepada Pak Airlangga yang sudah menyatakan saya terbuka kepada publik bahwa beliau ingin melanjutkan kepemimpinannya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Dan harus kita dukung keinginan beliau dalam satu arena pertarungan yang fair yaitu dalam munas," sambung Bamsoet.
Dia sendiri masih mengurungkan niat untuk maju menjadi kandidat Ketum Golkar yang baru. Bamsoet mengaku belum mendapatkan dukungan dari pihaknya.
"Saya merasa belum ada yang datang ke saya untuk memberikan dukungan, karena mungkin mereka tau bahwa saya saat ini fokus untuk menyelesaikan tugas saya sebagai ketua DPR," ujarnya.
Bamsoet belum memastikan kapan partai beringin menggelar musyawarah nasional (munas) untuk mengganti struktur kepemimpinan.
"Munasnya kapan nanti DPP yang memutuskan. Dan saya bagian dari DPP," tandasnya.
Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menegaskan konsisten mendampingi Presiden RI, Joko Widodo hingga tahun 2024. Ia pun mengisyaratkan berniat bertahan menduduki posisi jabatan sebagai Ketua Umum Golkar.
Ia mengakui bahwa masih banyak pekerjaan pemerintah yang harus dibantu untuk diselesaikan. Terlebih, secara matematis Joko Widodo memenangkan Pilpres 2019.
"Kalau jadi ketum Golkar saya tentunya PR belum selesai, jadi kita lanjutkan," katanya saat ditemui usai acara Halal Bihalal di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Jumat (14/6).
"PR (pekerjaan Golkar) mendampingi pak Presiden sampai 2024," tegas Airlangga.
Sementara, Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG), meminta agar partainya mempercepat Musyawarah Nasional (Munas), ikhwal memilih Ketua Umum yang baru. Pihaknya menilai, Golkar mengalami keterpurukan dan harus segera melakukan evaluasi menyeluruh.
Inisiator BPPG Abdul Aziz mengusulkan, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet sebagai pengganti Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu. Dia menilai ini sosok yang tepat.
Menurutnya, Bamsoet bersih dari potensi hukum, dan bisa diterima dan berkomunikasi antar partai lainnya, lantaran menjabat sebagai Ketua DPR RI.
"Benar (mendorong Bamsoet). Sosok yang berdedikasi bagi partai, bersih dari potensi hukum, dan diterima oleh lintas partai, karena beliau adalah Ketua DPR RI," jelas Aziz.
(mdk/fik)