Bantahan kubu Prabowo pakai Babinsa untuk intimidasi rakyat
Kubu Prabowo-Hatta buru-buru menepis kabar tak sedap itu. Mereka sadar hal itu bisa memberikan efek negatif pada publik.
Kubu pasangan capres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa tampaknya memang sedang kegerahan. Belakangan kubu Prabowo - Hatta dituding telah menerjunkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI ke tengah-tengah masyarakat.
Kasus Babinsa tersebut langsung mencuat saat beberapa waktu lalu sempat dikabarkan mendatangi warga di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Dengan nada tinggi, mereka menanyakan pilihan warga dalam Pilpres 2014, Jokowi dari PDIP atau Prabowo dari Gerindra .
"Ada Babinsa datang ke rumah, tapi ayah saya yang menemui. Saya dengar papa bicara dengan nada tinggi dan saya menghampiri, ternyata Babinsanya sudah pergi," ujar warga Cideng yang enggan disebutkan namanya kepada merdeka.com, Kamis (5/6).
"Cuma orang yang nakut-nakutin saja tapi dia nanyain nanti Pilpres milih Gerindra (Prabowo) atau PDIP ( Jokowi ), nah saya milih Jokowi , gak liat tuh foto-foto Megawati ," tambah dia menirukan ayahnya.
Dia menuturkan, ayahnya sempat mendatangi Koramil setempat untuk mengetahui maksud Babinsa tersebut. "Nah waktu itu ayah cerita kalau sudah ngecek ke Koramil, ternyata ada laporan data pemilih di situ, pas ditanya buat apa, pihak Koramil jawab ini buat survei saja," ungkap dia.
Namun kubu Prabowo - Hatta buru-buru menepis kabar tak sedap itu. Mereka sadar hal tersebut bisa memberikan efek negatif pada pasangan capres-cawapres nomor urut satu itu.
Berikut bantahan-bantahan kubu Prabowo - Hatta soal isu Babinsa yang dikabarkan sudah mengintimidasi warga:
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Hatta Rajasa: Isu Babinsa mengada-ada, mereka profesional
Cawapres Hatta Rajasa angkat bicara soal adanya Babinsa TNI yang berseliweran melakukan pendataan dan menanyakan siapa capres-cawapres yang bakal dipilih. Hatta mengaku tak percaya atas hal itu dan menilai isu itu merupakan hal yang mustahil.
"Isu Babinsa mengada-ada, mereka profesional. Nggak ada yang bisa ngatur-ngatur," kata Hatta kepada para wartawan, Kamis (5/6).
Mantan Menko Perekonomian itu menambahkan, isu tersebut dapat membuat TNI-Polri pecah. Maka itu dia mengecam agar aparat keamanan jangan sampai dibawa dalam Pemilu.
"Itu isu bisa pecah belah tentara polisi. Jangan seret seret polisi dan tentara," terangnya.
Hidayat Nur Wahid: Prabowo tak punya komando perintah Babinsa
Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) yang merupakan koalisi merah putih pendukung Prabowo - Hatta juga ikut membantah jika turunnya Babinsa disebut-sebut suruhan dari Prabowo.
"Pihak Prabowo - Hatta tak ada perintah atau program agar Babinsa data dan pilih Prabowo - Hatta . Bagaimana Prabowo yang tak ada jalur komando kok bisa memerintah," kata Anggota Majelis Syuro DPP PKS Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6).
Hidayat menegaskan, bila TNI itu memiliki jalur komando yang sangat ketat. Sehingga kata dia, Prabowo yang tidak masuk dalam jalur tersebut, dinilai tidak mungkin bisa memerintahkan Babinsa.
"Panglima menjamin netralitas TNI dan ancam beri sanksi kalau ada yang intervensi. Dari Panglima, dari Prabowo juga bilang ini mengada-ada," tegas Hidayat.
Oleh karena itu, PKS meminta persoalan ini sebaiknya diserahkan kepada Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ).
"Sekarang kalau ada laporkan saja, rekam saja dan laporkan, supaya tidak jadi black campaign. Kami ingin taati hukum, kalau ada didatangi dan didata Babinsa, laporkan saja," tutupnya.
Hashim Djojohadikusumo: Babinsa tidak pilih Prabowo atau Jokowi
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membantah adanya upaya untuk mengerahkan Babinsa di sejumlah desa. Dikabarkan, pengerahan tersebut dilakukan agar warga memilih salah satu calon presiden, yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
"Enggak ada, tidak ada," ujar Hashim di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/6).
Saat dicecar berbagai pertanyaan, Hashim berupaya menyatakan TNI harus menjaga netralitasnya. Jika tidak, maka tindakan itu bakal mempersulit Prabowo Subianto untuk duduk di kursi presiden.
"Ya kalau ada yang dukung Prabowo kita susah dong. Tapi TNI kan harus netral. Kalau keluarga, anak istrinya bebas dong," tandasnya.
Ketika kembali disinggung soal adanya pengerahan babinsa di beberapa daerah, dia kembali membantah. "Yang pasti TNI harus netral. Babinsa harus netral. Tidak boleh pilih Jokowi, juga tidak boleh Prabowo," tutupnya.
George Toisutta: Prabowo pengaruhi Babinsa, artinya gue hebat
Wakil Ketua Tim Pemenangan George Toisutta membantah pihaknya terlibat dalam perkara itu. Mantan Kasad TNI itu menegaskan bahwa bukan kubu Prabowo - Hatta yang melakukan tersebut.
"Kubu Prabowo - Hatta kalau bisa pengaruhi Babinsa berarti gue hebat. Hebat sekali. Jadi tolong berpikir positif," ujar George.
Tidak hanya itu, keyakinan George bahwa Prabowo tidak mempengaruhi, yaitu perihal kabar bahwa mantan Jendral Kopassus itu pernah dibenci.
"Jangan-jangan bukan Prabowo - Hatta, katanya kan Prabowo dijelekin di angkatan darat. Enggak mungkin dong dia bisa mempengaruhi," terangnya.