Baru quick count, PPP sudah kisruh
Hasil quick count versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), PPP meraih 7,08 persen suara dalam pemilu legislatif.
Hasil quick count versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meraih 7,08 persen suara dalam pemilu legislatif. Ketum PPP Suryadharma Ali (SDA) sempat bermanuver dengan menghadiri kampanye Partai Gerindra di Senayan, beberapa waktu lalu.
"Harusnya SDA sendiri tahu karena dia menandatangani mukernas kalau manuver politik itu tidak boleh. Ini berakibat pada pemilu kali ini, suara kami jadi anjlok. seharusnya kami bisa mendapat 12 persen," kata Wakil Ketua PPP Emron Pangkapi, Kamis (9/4).
Menurut salah satu pengurus PPP yang enggan disebutkan namanya, SDA datang ke kantor DPP PPP. SDA kemudian berbicara empat mata dengan Emron.
"Pak Emron marah-marah sampai gebrak meja dan mengusir Pak SDA," ujar pria tersebut.
Menanggapi kericuhan tersebut, SDA menilai kejadian itu didramatisir oleh segelintir pengurus partai saja. Bahkan SDA tak gentar dengan kabar pencopotan dirinya dari Ketum PPP, karena menurutnya cuma muktamar PPP yang bisa mencopotnya.
Muktamar ini dilaksanakan selama 5 tahun sekali, kalaupun ada rencana pergantian pengurus, maka harus dilakukan melalui Muktamar Luar Biasa. "Saya mendapatkan mandat dari muktamar. Jadi yang bisa mencopot saya itu muktamar," lanjut SDA.
Ketika ditanya apakah mungkin Muktamar Luar Biasa bisa dilaksanakan, SDA mengangguk setuju.
"Ya mungkin aja, mungkin dia berhasil, mungkin juga tidak. Enggak ada yang tidak mungkin, jadi ada aja kemungkinan itu, tetapi peserta muktamar itu kan bukan hanya elite politik PPP, tapi seluruh cabang," pungkas SDA.