'Basah kuyup' Ruhut Sitompul bela Ahok di Pilgub DKI
'Basah kuyup' Ruhut Sitompul bela Ahok di Pilgub DKI. Nama Ruhut Sitompul masuk dalam tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Susunan tim pemenangan itu telah diserahkan ke KPU DKI pada Selasa lalu.
Nama Ruhut Sitompul masuk dalam tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Susunan tim pemenangan itu telah diserahkan ke KPU DKI pada Selasa lalu.
Di tim pemenangan, Ruhut didaulat menjadi juru bicara. Hal ini membuat Ruhut kegirangan. Ruhut mengucapkan terima kasih atas kepercayaan atas tanggung jawab yang diberikan pendukung Ahok-Djarot.
Ruhut berjanji tidak akan setengah-setengah bekerja demi memenangkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Sebab menurut Ruhut basah-basah sekalian tak boleh setengah-setengah.
"Semua. Jadi aku terima kasih. Karena aku diajarkan orangtuaku. Kalau mandi itu basah, enggak boleh setengah-setengah," kata Ruhut, Rabu (5/10).
Ruhut mengaku sudah diberi jadwal padat untuk menggalang opini masyarakat saat proses kampanye. Dia berjanji akan menjalankan tugas barunya dengan maksimal. Bahkan, Ruhut siap menginap di rumah warga demi memenangkan Ahok-Djarot.
"Mulai sekarang mereka sudah jadwalkan aku banyak, kalau perlu nginap di rumah penduduk DKI ini untuk meyakinkan mereka kenapa Ahok," kata Ruhut.
Ruhut bahkan rela mundur dari posisinya sebagai anggota DPR dan koordinator Polhukam Partai Demokrat. Hal itu bakal dilakukannya demi upaya buat memenangkan Ahok-Djarot.
"Kalau nanti masih kurang, akhir reses ini aku mundur dari DPR. Mantap enggak?," katanya.
Ruhut mengaku tidak masalah harus mundur dari semua jabatannya saat ini. Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan dirinya tidak haus akan jabatan atau kekuasaan.
"Ya enggak apa-apa. Aku hanya mau buktikan sama semua orang di dunia ini, jabatan bukan segalanya bagi Ruhut. Orang boleh ngotot mau jadi anggota DPR, jabatan aku 3 tahun lagi aku tinggalkan untuk memenangkan Ahok," pungkasnya.
Sejak awal Ruhut memang sudah terang-terangan mendukung Ahok di Pilgub DKI. Ruhut bahkan berani berseberangan dan melawan kebijakan Partai Demokrat yang memilih mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Ruhut bahkan kerap perang statement dengan elite Demokrat terkait pilihannya mendukung Ahok-Djarot. Sanksi dari Demokrat pun bakal segera keluar buat Ruhut.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto memastikan Ruhut akan diganjar sanksi. Komisi Pengawasan saat ini tengah bekerja mempertimbangkan sanksi yang cocok diberikan kepada Ruhut sesuai dengan pelanggaran yang dibuat.
"Saat ini sidang masih diproses terus dan Pak Ruhut. Insya Allah dalam waktu tidak lama lagi pasti ada sanksi-sanksi yang disampaikan oleh Komwas," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Agus menyebut keputusan yang diambil Komisi Pengawasan Demokrat akan disampaikan kepada Ketum Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Hinca Pandjaitan untuk kemudian diumumkan.
"Yang tentunya nanti hasil-hasil dari Komwas itu disampaikan kepada Ketua Umum dan Sekjen untuk deklarasikan sanksinya adalah seperti ini seperti ini seperti ini," tegasnya.
Agus menegaskan rencana pengunduran diri Ruhut dari jabatan koordinator Polhukam Demokrat adalah keinginannya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan sanksi yang akan diberikan.
"Tentunya seluruh pelanggaran dalam tanda kutip pelanggaran dari partai politik tentunya pasti ada sanksi nya yang kita ketahui bahwa saya mendengar dari media Bang Ruhut mengundurkan diri dari jabatan koordinator polhukam itu adalah keinginan Bang Ruhut sendiri tidak ada hubungannya dengan sanksi yang diproses sekarang ini," pungkasnya.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
Baca juga:
Ruhut jadi Jubir Ahok: Mandi itu basah, jangan setengah-setengah
Ruhut: Kalau perlu mundur ya mundur, tapi aku mau tetap di Demokrat
Jadi jubir, ini yang akan dilakukan Ruhut buat menangkan Ahok-Djarot
Elite Demokrat sebut SBY yang akan umumkan sanksi untuk Ruhut
Hanura sebut Ruhut membelot dari Demokrat karena yakin Ahok menang