Bertemu Dubes Uni Eropa, TKN Jokowi Paparkan Ekonomi dan Nawacita
Bertemu Dubes Uni Eropa, TKN Jokowi Paparkan Ekonomi dan Nawacita. Mantan bos Inter Milan itu menyebut pertemuan ini mengklarifikasi bahwa Uni Eropa mendukung salah satu pasangan calon presiden. Diketahui, duta besar Uni Eropa ini sebelumnya telah menyambangi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf melakukan pertemuan dengan duta besar negara Uni Eropa di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan. Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengatakan bersama perwakilan Uni Eropa membahas gambaran ekonomi ke depan dari kubu inkumben. TKN menyodorkan Nawacita kepada para dubes yang hadir.
"Mereka ingin tahu ekonomi kita ke depan seperti apa. Nawacita. Kan bukunya kita bagi juga," kata Erick di sela pertemuan, Kamis (24/1).
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Apa yang diungkapkan Erick Thohir terkait performa Timnas Indonesia? "Kami lebih banyak bertahan. Serangan balik kami belum optimal. Mungkin perlu lebih banyak latihan ke depannya," ungkap Erick Thohir kepada para wartawan.
-
Apa yang sebenarnya terjadi saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI di Komisi VI? Diketahui cuplikan video dalam unggahan akun Youtube @SATU BANGSA tersebut merupakan momen saat Erick Thohir dicecar oleh anggota DPR RI dari Komisi VI terkait kasus yang terjadi di BUMN.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir menjelang pertandingan melawan Australia? Untuk mempersiapkan laga yang sangat penting ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melakukan pemeriksaan terhadap kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada tanggal 7 September 2024.
-
Apa yang menjadi perhatian Erick Thohir terkait Pertamina? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
Mantan bos Inter Milan itu menyebut pertemuan ini mengklarifikasi bahwa Uni Eropa mendukung salah satu pasangan calon presiden. Diketahui, duta besar Uni Eropa ini sebelumnya telah menyambangi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga.
"Ini juga mengklarifikasi bahwa dubes dari seluruh Uni Eropa mengklarifikasi itu tidak benar mereka memposisikan dirinya ke salah satu kandidat. Mereka klarifikasi, mereka harus netral karena harus menghormati daripada negara masing-masing," jelasnya.
Erick menegaskan tidak takut tuduhan pro-asing. Karena tegas sudah Uni Eropa menyatakan netralitas. Selain itu, dari kubu Jokowi sendiri tidak minta dukungan.
"Dan kita di sini juga tidak minta dukungan negara eropa karena Indonesia bisa besar karena kita punya program yang baik. Kita bisa besar karena punya program yang baik tentu punya partner-partner bukan orang asing ini mendikte kita. Bukan, kita ini masih punya harga diri. Nah ini yang kita mau klarifikasi," kata Erick.
Menambahkan, Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong menjelaskan detil pembicaraan. TKN menyampaikan visi misi Jokowi dan juga kinerja pemerintah selama empat tahun.
"Kemudian mereka ada pertanyaan, tentang ekonomi, how to handle disaster, menangani bencana, ekonomi sampai radikalisme, kemudian politik identitas, bencana, tapi lebih banyak ke urusan ekonomi," jelasnya.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, diwakilkan oleh Ketua Erick Thohir, Wakil Ketua dan juga Ketua Kadin Rosan Roeslani, serta Direktur Konten Fiki Satari, Direktur Komunikasi Politik Usman Kansong, Wakil Direktur Komunikasi Politik Meutya Hafid, dan Wakil Direktur Penggalangan Perempuan Tina Talisa.
Sementara rombongan dubes Uni Eropa dipimpin oleh Vincent Guerand, serta para duta besar dari Romania, Austria, Bulgaria, Inggris, Slovakia, Belanda, Itali, Yunani, Denmark, Polandia, Hungaria, Spanyol, Belgia, Swedia, Ceko, Jerman, Prancis, Portugal.
Baca juga:
TKN Jokowi-Ma'ruf Tak Pernah Bahas Kemungkinan Ahok Gabung
Bertemu Ma'ruf Amin, Kiai Asal Madura Pastikan Jokowi Takkan Kalah Lagi
TKN Persilakan Bawaslu Usut Duit Rp 2 M Jokowi Buat Borong Sabun Cuci
Relawan Jokowi Ikut Berduka Untuk Korban Banjir Sulsel
Disebut Tak Solid Dukung Jokowi, Ini Cara PPP Satukan Suara Kader
Dulu Dukung Prabowo, PPP Anggap Wajar Kadernya Belum Penuh Dukung Jokowi