Bicara Buzzer, Habiburokhman Gerindra Sindir Oposisi Kardus Pernah Berkuasa
"Logika gua, yang mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yang pernah berkuasa," kata Habiburokhman.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman bicara soal buzzer. Menurutnya, bukan hanya pihak pro pemerintah yang bisa menggunakan buzzer. Pihak oposisi pun juga bisa menggunakan buzzer.
Habiburokhman menyindir oposisi yang menggunakan buzzer itu juga pernah berkuasa.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Partai Gerindra didirikan? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Kenapa Habiburokhman setuju dengan penambahan jumlah Kementerian? Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5).
"Logika gua, yang mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yang pernah berkuasa," kata Habiburokhman melalui Twitternya, Kamis (11/2).
Saat dikonfirmasi, Habiburokhman enggan menyebut siapa yang dimaksud. Lebih lanjut, dalam cuitan itu bilang, oposisi yang pernah berkuasa itu gagal mensejahterahkan umat, menangkapi ulama, dan bernafsu berkuasa kembali dengan menunggani perjuangan umat.
"Tapi gagal sejahterakan umat, yang waktu berkuasa nangkap ulama, yang ngiler mau kuasa kembali dengan nunggangi perjuangan umat," kata dia.
Logika gua, yg mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yg pernah berkuasa tapi gagal sejahterakan umat, yg waktu berkuasa nangkap ulama, yg ngiler mau kuasa kembali dgn nunggangi perjuangan umat. Bisa aja maling teriak maling /buzzer teriak buzzer.
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) February 11, 2021Advertisement
Habiburokhman pun mengatakan, oposisi ini malah maling teriak maling soal penggunaan buzzer.
"Bisa aja maling teriak maling/buzzer teriak buzzer," pungkasnya.
Kangen baca koran cetak , ingat era dimana gak ada buzzer , baik buzzer penguasa maupun buzzer oposisi kardus . Btw walau pake masker, tetap kelihatan ganteng ya gua ? . Waduh langsung diserbu buzzer gak nich.....hehehehe emang gua pikirin ....!!! pic.twitter.com/z3cOv7eNp9
— HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) February 11, 2021
(mdk/rnd)Baca juga:
PDIP Nilai Demokrat Berprasangka Buruk Duga Jokowi Ingin Gibran Maju Pilgub DKI
Demokrat Duga Jokowi Sedang Persiapkan Gibran untuk Pilgub DKI 2024
Rapat Paripurna, Demokrat Nyatakan Ingin Pilkada Digelar 2022 dan 2023
Demokrat Soal Plt Kepala Daerah: Bom Waktu Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan
Ibas Minta Anak-anak Sekolah Tak Patah Semangat Belajar Jarak Jauh
Demokrat Buka Kemungkinan Bertambahnya Jumlah Orang Eksternal Terlibat Kudeta