'Bisa saja Prabowo enggak maju Pilpres dan tunjuk calon lain'
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat ditunjuknya calon lain oleh Prabowo bisa saja terjadi. Sebab, dia yakin Prabowo juga punya pertimbangan lain. Bagi Hendri, pilihan yang tepat Prabowo maju atau tidak diputuskan usai gelaran Pilkada Serentak 2018.
Kader Partai Gerindra mendorong sang ketua umum Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2019. Namun, sikap Prabowo belum jelas apakah maju atau menunjuk calon presiden lain.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat ditunjuknya calon lain oleh Prabowo bisa saja terjadi. Sebab, dia yakin Prabowo juga punya pertimbangan lain. Bagi Hendri, pilihan yang tepat Prabowo maju atau tidak diputuskan usai gelaran Pilkada Serentak 2018.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
"Itu bisa saja terjadi kalau Prabowo enggak maju (Pilpres) dan tunjuk calon lain. Tapi itu tadi menurut saya menunggu beberapa pertimbangan, termasuk hasil Pilkada 2018," kata Hendri saat dihubungi merdeka.com, Selasa (10/4).
Hendri melanjutkan, selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo terdapat calon potensial lain yang dapat ditunjuk Prabowo jadi Capres dari Gerindra. Antara lain Mantan Menko Maritim Rizal Ramli, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Mantan Ketua KPK Abraham Samad dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Jadi nama-nama lain akan dipertimbangkan oleh Prabowo bukan hanya dua nama itu. Ini juga masih agak lama kan, kalo Pilkada 2018 kan selesai Juni kemudian pendaftaran (Pilpres) ditutup 10 Agustus. jadi masih cukup banyak waktu," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menilai sikap Prabowo belum menyatakan maju merupakan langkah tepat. Soal kader Gerindra ngotot mengusung mantan Danjen Kopassus itu juga disebabkan karena tak punya capres lain.
"Kalau internal Gerindra kompak dorong Prabowo kan emang mereka enggak punya calon lagi. Tapi Prabowo tepat tak perlu terlalu terburu-buru, dia harus berhitung hasil Pilkada 2018. Lagian Jokowi juga belum apa-apa kan jadi cukup tepat keputusan Prabowo ini, jadi kalau internal Gerindra dorong-dorong ya karena mereka enggak ada calon lain," ujar Hendri.
Baca juga:
Fadli Zon berani taruhan, Prabowo pasti maju capres bukan king maker
PKS sebut hak Prabowo bertemu siapapun, termasuk Puan Maharani
'Seluruh kader Gerindra yakin Pak Prabowo terima mandat dan maju jadi capres'
Gerindra minta PKS tak khawatir: Pak Prabowo fiks maju calon Presiden 2019
Desmond: Prabowo bisa jadi king maker, yang penting kita ganti Pak Jokowi