BPN Prabowo: Tidak akan Pernah Ada Rekonsiliasi dengan Kecurangan
"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apapun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," kata Slamet
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Slamet Ma'arif menyebut wacana rekonsiliasi untuk kubu paslon 01 dan 02 tak perlu dilakukan. Slamet menegaskan, tak ada rekonsiliasi untuk segala bentuk kecurangan di Pemilu Serentak 2019.
"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apapun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," kata Slamet di markas Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kemudian, Slamet menuturkan, terlalu dini bila memikirkan sengketa Pilpres dan dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh karena itu, pihaknya fokus melalui jalur Bawaslu untuk menampung dan menindak kecurangan pemilu.
"Jadi pastinya harus jalur yang ada, sesuai dengan koridor hukum yang ada dong. Kalau memang bentuk kecurangan kan bukan di MK. MK enggak punya wewenang, itu ke Bawaslu," tuturnya.
Maka dari itu, BPN fokus mengumpulkan bukti kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Dia mengingatkan bahwa paslon yang curang bisa didiskualifikasi sesuai aturan yang ada.
"Dan inget ada pasal 460 kalau tidak salah, kalau terbukti kecurangannya sistematis, itu bisa diskualifikasi. Nah sekarang kita sedang perjuangkan membuktikan bahwa kecurangannya bener-bener TSM," kata Slamet.
"Terorganisir, sistematis, dan masif. Nah kalau itu terbukti, Bawaslu mengatakan itu, ya harus ada paslon yang diskualifikasi. Jalurnya kan seperti itu undang-undangnya," tandas Ketum PA 212 itu.
Di kubu Jokowi, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate berharap itikad baik dilakukan Prabowo Subianto untuk melakukan rekonsiliasi. Menurutnya, sudah terlihat ada gelagat positif melalui beberapa pernyataan Prabowo.
"Kami berharap ada pendapat itu, itikad pak Prabowo ada. Karena pak Prabowo mengatakan bahwa masyarakat harus kita jaga stabilitas dalam negeri, tunggu hasil pemilihan umum resmi diumumkan," ujar Johnny ketika dihubungi, Kamis (25/4).
Menurut Johnny, yang membuat runyam justru orang-orang di sekitar Prabowo. Dia menyoroti pernyataan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso yang menyatakan utusan Jokowi ditolak Prabowo. Johnny heran mengapa pernyataan pembisik Prabowo, bisa berbeda dengan capres sendiri.
Baca juga:
TKN Klaim Temukan Politik Uang Simbol Dua di Jabar dan Jateng
Jelang Malam, Real Count KPU Terbaru Jokowi atau Prabowo yang Unggul?
Sandiaga Soal Ajakan Bertemu Ma'ruf Amin: Sekarang Ditelepon, Langsung Saya Temui
Waketum PAN Minta BPN Prabowo Buka 'War Room' Real Count Pilpres 2019
KPU Kaji Pemungutan Suara Ulang di Sydney