BPN Sebut Ulama Sarankan Prabowo Tidak Bertemu Jokowi Dulu
Menurut, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 itu, saat ini pihaknya fokus mengumpulkan bukti kecurangan Pemilu 2019. Maka dari itu, dia menyarankan kedua kubu fokus mengurus pekerjaan masing-masing sampai tuntas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong agar capres petahana Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan capres penantang Prabowo Subianto di masa pasca pencoblosan. Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Slamet Ma'arif menyebut, ulama menyarankan Prabowo tak bertemu Jokowi dulu saat ini.
"Beliau (Prabowo) kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insya Allah," kata Slamet di Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
Slamet menjelaskan, ulama bukan tak memperbolehkan keduanya bertemu. Namun, baiknya pertemuan digelar usai pihak penyelenggara pemilu menyatakan hasil suara resmi pemenang Pilpres 2019.
"Kalau bertemu kan apalagi sama anak bangsa, warga negara, sesama muslim ya silakan saja tapi ini kan sedang dalam proses jadi kita juga menyarankan kepada pak Prabowo, nanti sajalah kalau sudah ada keputusan resmi baru ketemu," tuturnya.
Menurut, Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 itu, saat ini pihaknya fokus mengumpulkan bukti kecurangan Pemilu 2019. Maka dari itu, dia menyarankan kedua kubu fokus mengurus pekerjaan masing-masing sampai tuntas.
"Ini masih sangat riskan kondisi di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," ucap Slamet.
"Jadi saat ini biarkan saja kita fokus mengumpulkan C1, mengumpulkan bukti kecurangan dan membuktikan bukti kecurangannya. Kubu sana silakan fokus dengan kerjaan kubu sana. Ada saatnya nanti insya Allah bertemu," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh umat Islam di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin malam (22/4).
Dalam pertemuan, seluruh ormas berharap agar pertemuan Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo dapat segera berlangsung. Sebab, dengan pertemuan itu diyakini akan meredam situasi yang saat ini memanas.
"Diharapkan tadi makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi bertemu dengan Pak Prabowo. Penting bahwa kalau di atas sudah bersatu, di bawah juga pasti bersatu," pungkas JK.
Baca juga:
BPN Buka Posko Pengaduan Temuan Dugaan Kecurangan Pilpres 2019
Bantah Bara Hasibuan, Sekjen Tegaskan PAN Tetap di Koalisi Prabowo
Cak Nun Yakin Potensi Konflik Usai Pilpres Cuma Isu Elitis, Tak Berdampak ke Rakyat
BPN Punya 4 'War Room' Real Count, Salah Satunya di Markas Pemenangan Prabowo
Sekjen PDIP Sebut Ramadhan Momen Jokowi dan Prabowo Rekonsiliasi
Timses Prabowo Klaim Menang di Jatim Jika Tidak Dicurangi