Buni Yani gabung Prabowo, timses Jokowi tak khawatir kasus Ahok terulang
Menurut Raja Juli, mobilisasi isu suku, agama, ras dan antar golongan, tidak membuahkan hasil yang baik. Perpecahan di masyarakat bakal terjadi.
Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf tidak khawatir dengan kehadiran sejumlah tokoh yang menggerakkan aksi 212, dalam tim suskes kubu Prabowo-Sandi. Wakil Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja, Raja Juli Antoni, mau ada 10 orang Buni Yani tidak membuat khawatir.
"Kami enggak khawatir. Silakan sekali lagi dicari 10 orang Buni Yani di sana, atau 10 orang Neno Warisman itu bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," ucapnya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
-
Kapan Yurika dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri? Diungkap dari unggahan akun Instagram @reelspolisi beberapa waktu lalu, Yurika diketahui baru saja resmi dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri.
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Apa yang dilakukan Yuni Shara di PAUD miliknya? Yuni Shara mengadakan upacara 17 Agustus di PAUD miliknya yang bernama Cahaya Permata Abadi, yang terletak di Batu, Jawa Timur. Meskipun masih anak-anak, semua murid terlihat fokus dan bersungguh-sungguh selama proses upacara berlangsung.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Siapa yang menemukan bukti pembuatan bir di Yunani Kuno? Temuan ini dilaporkan dalam sebuah artikel oleh Valamoti.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu bertekad bakal memberikan pendidikan politik cerdas kepada masyarakat. Menurutnya, mobilisasi isu suku, agama, ras dan antar golongan, tidak membuahkan hasil yang baik. Perpecahan di masyarakat bakal terjadi.
"Di beberapa kejadian itu menang tapi juga memecah belah bangsa, ya memecah belah kesatuan warga yang akhirnya apa gunanya merebut kekuasan tetapi tidak dipergunakan untuk kepentingan rakyatnya sendiri," tuturnya.
Masyarakat, kata Antoni, yang akan menilai sendiri dengan diangkatnya seorang Buni Yani dalam Timses. Rekam jejak dan latar belakangnya sudah jelas seperti apa
"Kalau kubu sana mengangkat Buni Yani atau siapapun. Pasti masyarakat akan mengecek track recordnya. Apa yang dilakukan Buni Yani, apakah yang dilakukan Buni Yani bermanfaat atau tidak, rakyat yang akan mengambil keputusan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, timses Prabowo-Sandiaga diisi oleh beberapa tokoh yang terlibat dalam aksi 212 yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta lalu. Seperti Buni Yani, yang mengunggah video pidato Basuki Tjahja Purnama yang telah difabrikasi, dan menyulut aksi berjilid-jilid untuk memenjarakan Gubernur DKI Jakarta itu.
Tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) juga direkrut. Di antaranya, KH Abdul Rosyid, Muhammad Al Khaththath, dan Yusuf Martak.
Baca juga:
PAN: Keluarnya hasil Ijtima secara otomatis bawa ulama GNPF masuk timses Prabowo
Nama koalisi Jokowi dan Prabowo harus selaras dengan visi misi
Kubu Jokowi soal AHY jadi Dewan Pembina: Kenapa enggak dijadikan Ketua Timses?
Struktur timses daerah Jokowi-Ma'ruf di 34 Provinsi sudah terbentuk
Pengambilan nomor urut, KPU batasi jumlah massa pendukung capres cawapres
Raja Juli pertanyakan pilihan politik Dahnil Anzar gabung timses Prabowo