Cak Imin Minta Pendukung Tidak Terhipnotis Hasil Quick Count
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta para pendukungnya untuk tidak terhipnotis dengan hasil quick count atau hitung cepat.
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta para pendukungnya untuk tidak terhipnotis dengan hasil quick count atau hitung cepat.
- Hasil Quick Count Pilwalkot Bogor 2024, Siapa Unggul?
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jatim 61,50 Persen Suara: Luluk 8,97%, Khofifah 58,77%, Risma 32,26%
- Quick Count Litbang Kompas Pilkada Jateng 56 Persen Suara: Andika-Hendi 39,18%, Ahmad Luthi-Taj Yasin 60,82%
- TPN Ganjar-Mahfud Tunggu Hasil Hitung Suara Manual, Minta Pendukung Semangat dan Tenang
Cak Imin Minta Pendukung Tidak Terhipnotis Hasil Quick Count
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta para pendukungnya untuk tidak terhipnotis dengan hasil quick count atau hitung cepat.
Diketahui, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul atas dua pasangan capres-cawapres lainnya, yakni Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
"Ya kepada seluruh para pendukung AMIN juga para kader simpatisan, para penggerak perubahan di mana pun anda berada. Saya minta jangan terhipnotis oleh hasil quick count. Jangan terhipnotis oleh hasil quick count. Logikanya sederhana, penggilingan menuju hasil quick count itu kan enggak ada bedanya sebetulnya dengan hasil survei, dan quick count itu juga survei sebenarnya, karena itu sampling," kata Cak Imin, Kamis (15/2).
"Sampling dari apa yang coba diambil dari TPS-TPS. Jadi tidak sensus. Pemilu itu kan sensus, 1 orang 1 suara, jumlah daftar pemilih tetap, jumlah yang nyoblos dikalkulasi kemudian jumlah suara," sambungnya.
Oleh karenanya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun memerintahkan kadernya untuk tetap bisa menjaga suara Anies-Muhaimin (AMIN) dan menjaga suara partainya.
Apalagi, sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat down atau mengalami kendala untuk dapat mengaksesnya pada Rabu (14/2) kemarin.
"Sehingga harus cepat-cepat memiliki rekapitulasi manual yang betul-betul terjaga dengan baik. Karena itu, lanjutkan pengawalan dan penjagaan dengan pengamanan suara PKB dan AMIN sekaligus persiapan untuk penghitungan kursi-kursi yang diperoleh PKB, dengan demikian amankan kursi-kursi PKB, amankan perolehan PKB dan amankan perolehan AMIN untuk kader PKB," ungkapnya.
Cak Imin ingin mengandalkan semua energi kepada hasil sesungguhnya sensus pemilihan rakyat yang mempunyai hak suara.
"Biasa dalam setiap Pemilu ada penggiringan, di 2019 juga begitu ada yang sujud syukur ternyata kalah juga itu bagian dari bagian proses untuk saling meyakinkan dan mempengaruhi siapa pemenangnya. Bagi saya pemenang yang sesungguhnya adalah yang dihasilkan di KPU," tegasnya.
"Kalau belum ada hasil dari KPU apa dasar hukumnya mengakui quick count dari mana. Dasar hukum UU Pemilu dan seluruh proses demokrasi yang diatur KPU itu yang akan kita gunakan dari KPU," sambungnya.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada KPU, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) dan para saksi yang akan menjaga untuk mengawal Pemilu yang jujur, adil dan rahasia.