Cawe-Cawe di Pemilu 2024, Kemana Dukungan Jokowi Tertambat?
Belum jelasnya sikap Jokowi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, membuat sejumlah pihak khawatir. Mereka diduga khawatir Jokowi tidak loyal kepada PDIP.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan diri akan cawe-cawe di Pemilu mendatang. Ini merupakan tanggung jawab moralnya dalam masa transisi kepemimpinan nasional di tahun 2024. Kepada siapa dukungan Jokowi akan tertambat?
Seperti diketahui, Jokowi merupakan kader PDIP. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu telah menjagokan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Namun, mantan Wali Kota Solo itu dinilai kerap kali mengendorse Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Belum jelasnya sikap Jokowi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, membuat sejumlah pihak khawatir. Mereka diduga khawatir Jokowi tidak loyal kepada PDIP.
"Jokowi sering tunjukkan ekspresi tidak loyal pada PDIP, misalnya ia masih memelihara relawan yang sering di kritik oleh partai, dan partai sudah benar karena relawan politik seharusnya tidak perlu sampai presiden sendiri yang mengelola, sama saja Jokowi menunjukkan kekuatan politik berbeda dengan partai," katanya kepada wartawan, Senin (19/6).
Selain itu, dia melihat, Jokowi mulai menunjukkan dukungan pada Prabowo dibanding Ganjar. Menurutnya, bisa saja dukungan itu diketahui publik.
Dedi mengungkapkan, salah satu buktinya hanya 58 persen pemilih PDIP yang akan memilih Ganjar. Sedangkan, sisanya ke Prabowo dan sebagian kecil tetap ada ke Anies.
"Situasi ini jelas meresahkan, bukan tidak mungkin, jika Jokowi membelot, tidak lagi setia dengan partai, PDIP bisa kehilangan suara di Pemilu 2024 dan kembali menelan kekalahan seperti 2004 lalu," tutupnya.
Yakin Jokowi Dukung Ganjar
Sebelumnya, Wakil Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan loyal terhadap PDIP dalam Pilpres 2024.
Adian punya alasan kuat mengapa Jokowi akan loyal dan mengikuti garis partai yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024. Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena98) ini melihat dari sisi sejarah Jokowi bersama PDIP.
"Pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat bahwa PDI Perjuangan adalah partai pengusung yang bersama rakyat telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi gubernur DKI, dan 2 kali menjadi Presiden RI," katanya dalam keterangan pers, Minggu (20/5)
Di luar itu, kata Adian, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung juga berjuang membawa anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Solo, dan menantunya, Bobby Nasution, menjadi wali kota Medan.
"Sempurna! Tujuh kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader-kadernya," ucap Adian.
Alasan kedua, lanjut Adian, untuk tujuh kemenangan itu tidak sedetik pun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDI Perjuangan hingga tingkat anak ranting bergotong royong sebisa-bisanya, mencetak atribut, berkeliling dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang.
"Ketua umum, Sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling berbagai provinsi dan kabupaten pagi siang malam. Sungguh sangat melelahkan," kata Adian.
Alasan ketiga, kata Adian, seluruh kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby Nasution.
"Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan di-bully, apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda," kata Adian.
Adian Napitupulu menegaskan komitmen PDI Perjuangan terhadap Jokowi dan keluarganya bukan hanya di kata, tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.
"PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi, tapi juga pada anak serta menantunya. Suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun," ucap anggota Komisi VII DPR RI.
"Saya percaya bahwa dalam lubuk hatinya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan," Adian menambahkan.
Adian yakin, Jokowi pasti satu nafas sebagai kader partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri, termasuk terhadap pencalonan Ganjar Pranowo sebagai presiden.
"Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif," kata Adian.
Tak hanya itu, Adian juga mengingat betul kalimat Jokowi ketika berbincang dengannya antarsesama kader PDIP.
"Saat itu Beliau berkata, '2024 kita harus menang Mas Adian!' Dan saya bertanya, 'Kita itu siapa Pak?' Jokowi menjawab, "PDI Perjuangan". Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan tersebut," ujar Adian.