Cerita WNI di Maroko Harus Tempuh Ratusan Km Jalur Darat Demi Mencoblos ke KBRI Rabat
Cerita puluhan WNI di Maroko menempuh jarak ratusan kilometer melalui jalur darat demi mencoblos ke TPS.
Menurutnya, pelajar dan diaspora Indonesia di Maroko tetap antusias merayakan pesta demokrasi meski tidak di Tanah Air.
Cerita WNI di Maroko Harus Tempuh Ratusan Km Jalur Darat Demi Mencoblos ke KBRI Rabat
Puluhan WNI yang terdiri dari pelajar dan diaspora Indonesia di Kota Fes, Maroko menempuh jarak ratusan kilometer melalui jalur darat demi mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di KBRI Rabat Minggu (11/2) waktu setempat.
- Cerita Airlangga Hartarto Pertama Kali Jadi Menko Langsung Terhantam Pandemi Covid-19
- Atikoh Ajak Warga Coblos Ganjar-Mahfud Tanggal 14 Februari: Satu Suara Tentukan Demokrasi Indonesia ke Depan
- Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024
- Mabuk Berat Usai Pesta Miras Malam Tahun Baru, Pemuda Tertidur di Rel Berujung Tewas Ditabrak Kereta
WNI di Kota Fes tersebut menyewa bus berkapasitas 50 orang untuk melakukan perjalanan ke Rabat, yang berjarak 201,5 km barat Kota Fes, dan harus ditempuh dalam waktu empat jam.
“Saya sangat mengapresiasi warga Indonesia di Fes yang berinisiatif dan kompak menyewa bus sendiri. Alhamdulillah, harganya lebih terjangkau jika dibanding dengan bepergian sendiri,” ucap Ammar Al Amudi, koordinator pelajar Indonesia di Fes dilansir Antara.
Dia mengatakan, inisiatif tersebut harus diapresiasi, mengingat PPLN Rabat sudah mengerahkan usahanya menyosialisasikan pemilu di beberapa kota di Maroko beberapa waktu yang lalu serta mempersiapkan proses Pemilu 2024 dengan baik.
Menurutnya, pelajar dan diaspora Indonesia di Maroko tetap antusias merayakan pesta demokrasi meski tidak di Tanah Air. Mereka harus menempuh perjalanan jauh ke TPS di KBRI Rabat. Selain di Fez, pelajar Indonesia juga tersebar di kota-kota lainnya di Maroko, seperti Marrakech, Tangier, dan Tetouan.
Hari pencoblosan yang berlangsung Minggu, menyesuaikan dengan hari libur di akhir pekan untuk mengurangi potensi ketidakhadiran pemilih.
PPLN Rabat membuka TPS di KBRI Rabat untuk memfasilitasi 288 WNI yang terdaftar di DPT.
PPLN juga menyediakan kotak suara keliling (KSK) untuk pemilih dua kota Maroko, yaitu Oujda untuk 20 pemilih, dan Casablanca untuk enam pemilih.
Selain itu, PPLN Rabat turut melayani delapan pemilih di negara Mauritania dengan metode KSK.
"Dengan seluruh pemilih terdaftar DPT yang terlayani di TPS dan KSK, ditambah 96 orang yang termasuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTbLN), maka total keseluruhan pemilih yang dilayani PPLN Rabat adalah 419 orang, yang 80 persen di antaranya merupakan pelajar,"
tutup Ammar.
merdeka.com