Charta Politika: PDIP kuasai Jabar dan Jateng, Gerindra di Banten
Lembaga survei Charta Politika merilis temuan terbaru jelang Pemilu 2019. Charta melakukan survei terhadap empat provinsi besar di Indonesia yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Lembaga survei Charta Politika merilis temuan terbaru jelang Pemilu 2019. Charta melakukan survei terhadap empat provinsi besar di Indonesia yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Hasilnya, PDI Perjuangan berkuasa di dua provinsi, seperti di Jabar 22,1 persen dan di Jateng 38,3 persen. Sedangkan Partai Gerindra menjadi partai terfavorit di Banten dengan 20,6 persen suara. Kemudian di Jawa Timur, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraup perolehan sebesar 25,1 persen.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
"Jadi empat provinsi ini kami pilih karena menjadi kunci perolehan suara dalam ajang pemilihan umum," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam siaran pers diterima, Kamis (7/6).
Terkait partai lainnya, persaingan cukup dinamis. Seperti di Jawa Barat, usai PDIP posisi kedua ditempati oleh Partai Gerindra dengan 14,7 persen, diikuti Golkar 11,7 persen, PKS 8,2 persen, Partai Demokrat 6,3 persen, PKB 6,2 persen, NasDem 6,2 persen, PPP 6,1 persen, Perindo 3,4 persen, PAN 1,7 persen, Garuda 0,4 persen, PSI 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Hanura 0,1 persen.
"Untuk Jateng, di posisi kedua setelah PDIP, ada PKB dengan perolehan 10 persen, PPP 7,1 persen, Golkar 7 persen, Gerindra 6,9 persen, Demokrat 5,2 persen, PKS 4,3 persen, NasDem 4,2 persen, Perindo 3,1 persen, PAN 3,1 persen, Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Hanura 0,2 persen," jelas Yunarto.
Namun di Jawa Timur dan Banten, PDIP tergeser di posisi puncak. Di Jawa Timur, tempat pertama PKB (25,1%), disusul PDIP 20,3 persen, diikuti Gerindra 10 persen, Golkar 7,1 persen, Demokrat 6,4 persen, PPP 5,9 persen, NasDem 5,1 persen, Perindo 3 persen, PAN 2,7 persen, PKS 1,8 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Berkarya 0,1 persen.
"Begitu juga untuk Banten, kali ini massa Golkar yang menempel ketat pemuncak suara (Gerindra), dengan perolehan 15 persen. Baru diikuti PDI Perjuangan 14,4 persen, PKS 7,1 persen, Partai Demokrat 5,8 persen, PPP 3,9 persen, PKB 3,8 persen, Partai NasDem 3,3 persen, Partai Perindo 3,0 persen, PAN 3 persen, Partai Hanura 0,8 persen, PKPI 0,6 persen, PSI 0,4 persen, Partai Garuda 0,3 persen, PBB 0,3 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen," terang Yunarto.
Sebagai informasi, jumlah responden dihimpun berbeda di masing-masing provinsi, seperti di Jabar, Jateng, dan Jatim survei dilakukan kepada 1.200 responden. Sedangkan survei di Banten dilakukan kepada 800 responden.
Survei menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei +- 2,83%, dengan tingkat kepercayaan 95%. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada 23 - 29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview).
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Golkar lihat koalisi keumatan hanya sebatas wacana
Mengenal sosok Chairul Tanjung, namanya mendadak diperbincangkan jadi cawapres
Jelang Pemilu 2019, AHY minta doa untuk Demokrat
Koalisi Jokowi anggap lagu 2019 ganti presiden sebagai lucu-lucuan
Jokowi sudah punya gambaran jelas sosok cawapres